GridHEALTH.id –Siapa yang tidak kenal tempe, makanan has Indonesia yang enak dan mahal di luar negeri.
Walau tempe sudah naik kasta di luar negeri, karena harganya mahal. Tapi di Indonesia tetap makanan rakyat, murah meriah, dan bergizi.
Baca Juga: Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo Positif Covid-19 usai Pulang dari Luar Kota
Asyiknya lagi tempe bisa diloah dengan berbagai macam cara sehingga menjadi makanan dengan aneka nama; bacem tempe, kering tempe, tempe goreng, tumis tempe, tempe orek, dan masih banyak lagi.
Nah, tapi ternyata maknan sejuta umat yang banyak digemari di Indonesi ini, dengan teramat terpaksa karena alasan kesehatan dihindari oleh mereka ini.
Melansir buku Menu dan Resep untuk Penderita Asam Urat (2008) oleh Rita Ramayulis, DCN, M.Kes dan Ir. Trina Astuti, MPS., makanan sehari-hari orang Indonesia lebih kurang mengandung 600-1.000 mg purin setiap harinya.
Baca Juga: Belum Usai Covid-19, WHO Peringatkan Munculnya Pandemi Lain
Pada seseorang yang memiliki faktor risiko penyakit asam urat atau pada kasus penderita asam urat, kandungan purin pada makanan sebaiknya dibatasi kira-kira 100-150 mg.
Tempe adalah salah satu makanan yang mengandung purin.
Kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe ternyata memiliki kadar purin sedang, sekitar 9-100 mg purin per 100 gram bahan.
Namun, kalau diolah dengan cara digoreng atau ditambahkan bahan lain seperti garam, tempe bisa berubah jadi mengandung purin tinggi.
Karena itu, penderita asam urat sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi tahu dan tempe sebagai olahan dari kacang kedelai itu sendiri.
Penting diketahui, dilansir Mayo Clinic, ada dua kemungkinan mengapa orang dapat terkena penyakit asam urat.
Pertama, tubuh yang terlalu banyak memproduksi asam urat.
Kedua, tubuh terlalu sedikit membuang asam urat melalui urine.
Baca Juga: Jerman Negara Paling Aman Dari Covid-19, Indonesia Lebih Aman dari Filipina
Penyebab kedua inilah yang paling banyak menjadi faktor pemicu seseorang terkena asam urat.
Setidaknya hal ini dialami oleh hampir 90 persen penderita asam urat.
Gejala asam urat
Nyeri hebat secara tiba-tiba, terutama pada pangkal ibu jari kaki.
Baca Juga: Hadapi Corona Jokowi Bikin Tim Lagi, Ini Anggota dan Tugasnya
Jaringan sekitar sendi membengkak, merah, dan hangat.
Diagnosis yang biasa diberikan oleh dokter, biasanya melalui pengambilan cairan dari sendi yang terkena untuk melihat adanya kristal purin dalam sel darah putih.
Baca Juga: Klaster Keluarga Jadi Ancaman Tersendiri, Begini Cara Mencegah Penyebaran Virus Corona di Rumah
Selain itu, dokter juga memeriksa kadar asam urat melalui darah.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telah tayang di SajianSedap.com dengan judul “Tak Selalu Aman, Orang dengan Kondisi Ini Sebenarnya Dilarang Makan Tempe! Alasannya Dibeberkan Ahli”