Find Us On Social Media :

Keguguran Tanpa Pendarahan Bisa Terjadi, Banyak Ibu Hamil Tidak Menyadari

Keguguran tanpa pendarahan sering tidak diketahui oleh si ibu hamil itu sendiri. Tetap harus diperiksakan ke dokter.

 

GridHEALTH.id – Kehilangan janin di dalam kandungan tidak selalu melibatkan pendarahan. Tidak sedikit wanita yang tidak mengalami mengalami gejala apapun saat keguguran, dan baru mengetahuinya saat dokter tidak bisa mendeteksi detak jantung janin dalam kandungan ketika melakukan USG rutin.

Beberapa dokter menyebut keguguran tanpa pendarahan ini sebagai keguguran yang tidak diketahui. Janin yang gugur kemungkinan tidak diketahui dalam waktu dua hingga tiga minggu lamanya.

Sebagian besar keguguran disebabkan oleh kelainan kromosom. Seringkali, embrio tidak membelah sehingga tidak tumbuh dengan baik. Hal tersebut menyebabkan kelainan janin yang membuat kehamilan jadi tidak berkembang.

Faktor lain yang dapat menyebabkan keguguran meliputi kadar hormon yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, diabetes yang tidak terkontrol.

Bisa juga akibat dampak lingkungan seperti radiasi atau bahan kimia beracun, infeksi, mengonsumsi obat-obatan yang bisa membahayakan janin, serviks yang terbuka dan menipis sebelum bayi memiliki cukup waktu untuk berkembang dan endometriosis, yang merupakan suatu jaringan yang membentuk lapisan yang tumbuh di luar rahim.

Baca Juga: Hamil 'Bayi Pelangi', Antara Gembira dan Waswas, Ini yang Perlu Dilakukan Agar Kehamilan Sehat

Baca Juga: Klaster Keluarga Jadi Sumber Penularan Covid-19, Ini yang Harus Segera Dilakukan Bila Ada yang Dinyatakan Positif

Saat kasus keguguran ditandai dengan pendarahan, biasanya seorang calon ibu akan segera konsultasi dengan dokter kandungannya.

Namun, lain halnya jika keguguran tanpa pendarahan. Biasanya akan terdeteksi ketika sedang menjalani pemeriksaan rutin kehamilan.