Namun puluhan juta manusia di seluruh dunia meninggal sebelum terbentuknya kekebalan massal. Ini yang saat ini harus kita hindari.
Oleh karenanya saat ini, pandemi Covid-19, ilmuwan di seluruh penjuru dunia kini berlomba-lomba menciptakan vaksin untuk mengatasi COVID-19.
Tapi menurut Dr Short, bila nantinya vaksin COVID-19 tersedia tidaklah dengan serta merta berarti pandemi langsung akan berakhir.
"Tidak akan ada misalnya kita mengatakan di tanggal tertentu, virus ini tidak akan menjadi masalah lagi," kata Dr Short.
"Yang akan terjadi adalah kalau ada vaksin, jumlah kasus akan berkurang."
"Selain itu pengobatan akan meningkat dan tingkat kematian menurun."
"Jadi kemudian perlahan menghilang, tidak tiba-tiba terjadi."
Dengan adanya vaksin tidaklah berarti virus ini akan menghilang, bahkan setelah masa pandemi dilalui.
"Menghilangkan virus dari dunia ini sangatlah sulit."
"Kita baru pertama kali berhasil melakukannya terhadap cacar air," kata Dr Short.
"Untuk melakukannya, kita perlu strategi global."
"Selain itu juga vaksin itu haruslah bisa 100 persen melindungi kita terkena virus dan juga melihat kemungkinan mutasi virus tersebut termasuk di binatang," papar Dr Short dari University of Queensland.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prediksi Kapan Covid-19 Berakhir lewat Sejarah Berakhirnya Pandemi Flu"