Find Us On Social Media :

Cara Sederhana Menguji Keefektifan Masker Diungkap Peneliti, Buff Paling Buruk Keamanannya

Ilustrasi - penelitian baru ungkap cara sederhana menguji kefektifan sebuah masker.

"Dengan kata lain, masker tersebut efektif melindungi pemakainya dari lingkungan luar, tapi tidak melindungi orang lain dari pemakainya. Dan itu adalah peran kedua yang penting dalam mengurangi penyebaran Covid-19," kata Fischer.

Hasil mengejutkan adalah masker bandana atau yang dikenal dengan buff.

Dalam eksperimen tersebut, buff dinilai sebagai masker yang paling tidak efektif. Bahkan lebih buruk dibanding ornag yang tidak memakai masker sama sekali.

Para peneliti berpikir, ini karena buff justru membuat droplet semakin berkembang biak di udara.

Baca Juga: Penanganan Pandemi dengan Cara Politik, WHO Prediksi Oktober dan November Lebih Banyak Kematian Karena Covid-19

"Mungkin banyak orang berpikir, menggunakan masker jenis apa saja lebih baik dibanding tidak memakainya sama sekali. Tapi, hal itu salah," kata Fischer.

"Kami mengamati bahwa jumlah droplets meningkat saat orang memakai buff. Kami yakin, bahan yang digunakan pada buff dapat memecah droplets menjadi partikel berukuran lebih kecil.

Hal ini membuat pengguna buff menjadi kontraproduktif, karena tetesan yang lebih kecil lebih mudah terbawa udara dan membahayakan orang di sekitar," paparnya.

Penelitian ini kembali menyoroti bahwa tidak semua masker memiliki tingkat keefektifan yang sama.

Jika kita benar-benar ingin melindungi orang lain dan membantu mengurangi penyebaran virus corona, kita perlu berpikir masker mana yang paling tepat dipakai.(*)

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kian Melonjak, Ternyata Kecepatan Tes Spesimen di Indonesia Dinilai Belum Optimal

 #berantasstunting #hadapicorona