Find Us On Social Media :

Pemerintah Dikritik Pentingkan Ekonomi Ketimbang Kesehatan, Menko PMK; Ekonomi Justru Bikin Sehat

Menko PMK Muhadjir Effendy

GridHEALTH.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy akhirnya ikut berkomentar soal anggapan pemerintah yang disebut pentingkan ekonomi ketimbang kesehatan.

Menurutnya dalam situasi pandemi virus corona (Covid-19) ini, penanganan kesehatan dan ekonomi harus berjalan seimbang.

Muhadjir Effendy mengatakan meski arahan Presiden Joko Widodo bahwa kesehatan merupakan prioritas, tapi ekonomi tidak boleh dikesampingkan.

"Walaupun seperti arahan presiden. Kita tetap menjadikan kesehatan sebagai prioritas tapi bukan berarti ekonomi boleh diabaikan, karena apa artinya hidup tanpa ekonomi kan," kata Muhadjir Effendy dalam talkshow di akun Instagram Warta Ekonomi, Kamis (17/9/2020).

Muhadjir Effendy mengatakan faktor ekonomi justru membuat sehat.

Baca Juga: Aneka Efek Vaksin Virus Corona Saat Uji Klinis, Akankah Diteruskan Jika Kenyataannya Begini?

Baca Juga: Aneka Jenis Kain yang Direkomendasikan Relawan Covid 19 Untuk Dibuat Masker

"Sebetulnya kalau ada yang bilang sehat dulu baru ekonomi. Menurut saya ekonomi itu justru bikin sehat. Jangan kemudian di balik-balik," kata Muhadjir Effendy.

Menurut Muhadjir Effendy, hal ini yang membuat pemerintah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Pembentukan komite ini diambil sebagai langkah pemulihan ekonomi, agar fokus penanganan oleh pemerintah tidak hanya mengurusi masalah kesehatan akibat pandemi Covid-19 saja.

Baca Juga: Kembali Kecolongan, 3 Penumpang Pesawat dengan Rapid Test Ketahuan Positif Covid-19 usai Jalani Tes Swab di Bandara Tujuan

"Karena itu Pak Erlangga menko perekonomian juga sudah menginisiasi melakukan Program Pemulihan Ekonomi Nasional. Dan sekarang kita tidak bisa lagi hanya berkutat mengurusi kesehatan terutama perang lawan Covid, tetapi ekonomi juga harus mulai diperhatikan," kata Muhadjir.

Selain itu, Muhadjir mengakui hal itu yang membuat penanganan Covid-19 di dalam negeri diambil Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Baca Juga: Wagub DKI Rajin Sidak Perusahaan, Kesal Temukan Banyak yang Melanggar Protokol Kesehatan Covid-19, 'Jangan Cuma Pikir Untung, Nyawa Juga Berharga', Karyawan Boleh Lapor Lewat Aplikasi Jika Perusahaannya Tetap Buka

"Karena itu sekarang kendali mulai diambil alih, bukan lagi saya sebagai Menko PMK tapi di bawah Kemenko Ekonomi (Kemenko Perekonomian) dengan dialihkan menjadi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Itu jadi itu langkah-langkah yang ditempuh pemerintah," kata Muhadjir.

Diketahui sebelumnya, pengamat sekaligus ekonom senior Faisal Basri, menunjukkan data bahwa pemerintah lebih mementingkan menyelamatkan proyek infrastruktur daripada menyelamatkan nyawa manusia.

Baca Juga: 17 Aturan Baru yang Wajib Dipatuhi Warga DKI Selama PSBB Ketat

Hal itu dibuktikannya dengan melonjaknya dana alokasi pembangunan proyek infrastruktur yang cukup signifikan.

"Pembangunan infrastruktur naiknya paling kencang dari Rp281,1 triliun menjadi Rp414 triliun. Alokasi infrastruktur tertinggi sepanjang sejarah di tengah covid-19. Gila, luar biasa," tutur Faisal Basri.

Baca Juga: 5 Tanda Ini Muncul Artinya Daya Tahan Tubuh Melemah, Waspada Infeksi Covid-19, Segera Antisipasi

Sedangkan, disisi lain, anggaran kesehatan untuk penanganan Covid-19 dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) justru turun menjadi Rp25,4 triliun pada tahun depan dari tahun ini yang sebesar Rp87,5 triliun.

Sementara itu, mengenai update Covid-19 di tanah air sampai dengan hari Kamis (18/9/2020) kemarin dari laman covid19.go.id diketahui mengalami penambahan lagi.

Baca Juga: Orangtuanya Tak Dapat Bantuan Pemerintah Selama Lockdown, Bocah 5 Tahun Akhirnya Meninggal Kelaparan

Dimana di hari tersebut, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kembali bertambah sebanak 3.635 kasus baru.

Dengan penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 232.628 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama terinfeksi virus corona pada 2 Maret 2020.

Untuk total pasien yang sembuh dari Covid-19 mencapai 166.686 orang dan angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 9.222 orang.(*)

Baca Juga: Patient Safety Day 2020, Pentingnya Melaporkan Efek Samping Obat Kepada Dokter

 #berantasstunting

#hadapicorona