GridHEALTH.id - Seseorang yang mengonsumsi obat dengan dosis tepat dan penggunaan benar, namun merasakan efek yang tidak diinginkan seperti jantung berdebar kencang, keram perut, mengantuk, maka orang tersebut dikatakan mengalami efek samping obat.
Mulai dari obat yang akrab digunakan sehari hari hingga obat yang dikhususkan untuk penyakit keras, pasti memiliki efek samping. Semua orang pun memiliki potensi untuk mengalami efek samping.
Seperti yang dikutip dalam National Health Service di Inggris, efek samping dapat berkisar dari ringan (kantuk, mual, dll) hingga kondisi yang mengancam jiwa (namun hal ini jarang terjadi).
Rangkaian efek samping yang paling umum biasanya melibatkan sistem gastrointestinal. Hampir semua obat dapat menyebabkan mual atau sakit perut, meski mungkin hanya terjadi pada beberapa orang orang.
Untuk obat – obatan yang digunakan di luar tubuh misalnya, iritasi kulit merupakan efek samping yang umum terjadi.
Risiko terjadinya efek samping bervariasi dari satu orang ke orang lainnya. Hal ini dipengaruhi kondisi penerimaan tubuh masing – masing sesuai usia, berat badan, jenis kelamin dan faktor – faktor lain seperti adanya riwayat penyakit sebelumnya.
Baca Juga: Obat Diabetes Bisa Picu Penyakit Kardiovaskular, Ini Penjelasannya
Baca Juga: Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal Kena Covid-19, Kondisi Dikabarkan Menurun
Hanya saja, tidak semua orang akan langsung mengalami efek samping obat secara seragam. Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) / Efek samping (ES) obat tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat diupayakan untuk meminimalkan kemungkinan efek merugikan yang mungkin terjadi.
Source | : | Bayer Indonesia,webinar |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar