Find Us On Social Media :

Memulai Wabah Covid-19, Di China Ditemukan Bakteri Jahat Menyebar di Udara, Kebocoran dari Pabrik Farmasi

Kembali dari China. Setelah Wuhan yang pertama kali mengalami pandemi Covid-19. Kini ada bakteri aru yang sudah menyebar di udara.

Tekslainnya jika diterjemahkan, berbunyi; "Pihak berwenang sekarang telah menemukan bahwa pabrik farmasi biologis Zhongmu Lanzhou, yang membuat vaksin brucellosis untuk hewan, 'SECARA TIDAK SENGAJA' melepaskan versi aerosol dari Brucella (bakteri yang menyebabkan brucellosis) ke udara musim panas lalu karena penggunaan pembersih dan disinfektan kadaluwarsa.

Baca Juga: Menteri Luhut Percaya Diri, 100 Juta Warga Indonesia Akan Diberi Vaksin Mulai Desember 2020, Akankah Pandemi Covid-19 Berakhir?

Hal ini menyebabkan penyebaran penyakit bakteri ke seluruh area sekitarnya melalui udara."

Karuan saja postingan tersebut menjadi viral mendadak.

Untuk diketahui, brucellosis juga dikenal sebagai demam Malta.

Gejala umum dari brucellosis meliputi nyeri otot, demam, kelelahan dan sakit kepala.

Selain itu, orang yang terinfeksi penyakit ini mungkin menderita radang sendi atau pembengkakan pada organ tertentu, demam berulang, radang jantung (endokarditis) dan spondilitis.

Baca Juga: Cerita Seorang Pasien Covid-19 di Tangerang Selatan, Harus Talangi Dulu Tagihan Rumah Sakit Rp 584 Juta

Mendeteksi seseorang terinfeksi brucellosis tak mudah.

Sebab biasanya mereka yang terinfeksi hanya menunjukan gejala flu biasa.

Tapi di sini bisa kita pantau. Jika demamnya berkepanjangan, meningkat dengan cepat, juga mengalami nyeri otot, dan pasien merasakan lelah dan lemas tidak biasa, baiknya jangan ditunda, segera ke dokter.

Sebab bisa saja itu pertanda demam Malta karena infeksi brucellosis.

Baca Juga: Simpang-siur Informasi Tentang Kegunaan Rapid Test dan PCR, Masih Ada yang Percaya Virus Corona Membawa Kematian Hanya pada Orang Sakit