Find Us On Social Media :

Dikiranya Sama Dengan Hand Sanitizer yang Mengandung Alkohol, Ada yang Minum Cap Tikus Untuk Enyahkan Virus Corona!

Minuman Cap Tikus memang mengandung alkohol hingga 70%, namun alih-alih membunuh virus corona, malah menamatkan riwayat yang minum.

 

GridHEALTH.id - Diketahui, banyak orang yang mempercayai bila minuman beralkohol mampu membunuh virus corona penyebab Covid-19. Alhasil, penyalahgunaan tersebut justru memakan banyak korban jiwa di beberapa negara di dunia.

Di Iran misalnya dilaporkan 700 orang meninggal dunia setelah mengonsumsi alkohol yang tercemar metanol, dengan alasan bisa mencegah dan menyembuhkan dari infeksi virus corona.

Terkait hal itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan minuman beralkohol dengan berbagai jenis dan mereknya tak bisa membunuh virus tersebut.

Soalnya minuman alkohol berbagai merek di pasaran tak memiliki kandungan alkohol sampai 70 %  sebagai acuan standar untuk membunuh virus tersebut.

"Ada yang tanya bagaimana dengan minum minuman beralkohol? Bir itu hanya 5% alkoholnya, enggak mematikan. Wine (anggur) 15-20 %.

Di Sulawesi ada merek Cap Tikus 40% itu tidak mematikan juga," kata Tito dalam acara Rapat Koordinasi Camat Se-Indonesia yang disiarkan di kanal Youtube Kemendagri RI, Rabu 23 September 2020.

Baca Juga: Cuci Tangan Lebih Baik, Ini Akibat Keseringan Pakai Hand Sanitizer

Baca Juga: Lagi, Klinik Aborsi Digerebek, Risiko Susah Hamil Membayangi Pelaku Aborsi

Memang, komponen lemak dalam sel virus corona tak mampu bertahan dengan alkohol yang memiliki kandungan di atas 70% .

Karena itu, masyarakat disarankan untuk menggunakan dan membawa hand sanitizer yang mengandung alkohol 70%.

"Memang benar, lemak ( virus corona) tidak kuat dengan alkohol di atas 70%. Maka ada hand sanitizer. Tetapi itu buat tangan saja," kata Tito.

 

Meski demikian, ia menegaskan alkohol 70% juga tak diperbolehkan untuk diminum langsung oleh manusia.

"Kalau alkohol 70% itu di minum gimana? Ya virusnya memang mati, tapi orangnya juga wafat. Karena manusia tidak bisa minum 70%. Spiritus itu," selorohnya.

Tito juga mewanti-wanti masyarakat maupun pemerintah daerah setempat tak terlena dengan kategori zona hijau penularan Covid-19.

Ia meminta agar masyarakat di zona hijau waspada karena virus corona memiliki daya penularan yang sangat cepat.

Baca Juga: Ilmuwan WHO Prediksi, Memakai Masker dan Menjaga Jarak Berlangsung Hingga 2022

Baca Juga: Dua Pose Yoga Untuk Menambah Tinggi Badan, Ternyata Mudah Dilakukan

"Karena Covid-19 punya kekuatan kecepatan penularan yang sangat tinggi. Karena virus ini, masuk lewat sistem pernapasan, sistem yang paling aktif dalam sistem kita. Kalau sistem pernapasan satu jam kita tahan, kita tidak kuat,"pungkas Tito.(*)

#berantasstunting #hadapicorona