Find Us On Social Media :

Keanehan yang Dirasakan Dokter Tirta Soal Rapid Test, Dari Disamakan Sebagai SKCK Sampai Permainan Bisnis

Dokter Tirta Mandira Hudhi dalam acara konferensi pers di kantor Graha BNPB, Jakarta, Rabu (27/5/2020). Menyorot keras bisnis rapid test

GridHEALTH.id - Penggunaan rapid sebagai skrining awal untuk mendeteksi keberadaan virus corona (Covid-19) memang terus menjadi perdebatan banyak pihak.

Dikutip dari The Guardian, rapid test sendiri diketahui bekerja dengan mendeteksi antibodi immunoglobulin melalui darah.

Meski hasil rapid test dapat keluar hanya dalam waktu 15-20 menit, dan bisa dilakukan dimana saja sehingga memudahkan tracing, namun tes Covid-19 ini memiliki kelemahan false negative (positif atau negatif palsu).

False negative inilah yang saat ini menjadi perdebatan para ahli di tanah air. Polemik ini pun akhirnya membuat dokter yang juga relawan Covid-19, Tirta Mandira Hudhi ikut angkat bicara.

Menurutnya ia pun merasa resah akan aturan kewajiban rapid test semenjak pandemi virus corona ini mulai melanda Indonesia.

Baca Juga: Klaster Keluarga Nunung Srimulat, 5 Anggota Keluarganya Positif Covid-19, Mungkin Juga Temannya di Lokasi Syuting

Baca Juga: Anies Baswedan Lapor Kasus Virus Corona di DKI Melandai, 'Ini Karena Separuh Warga Jakarta Tinggal di Rumah', PSBB Diperpanjang Hingga 11 Oktober 2020