Faktor – faktor tersebut seperti akses terbatas ke produk kontrasepsi, informasi yang tidak memadai, ketakutan akan efek samping serta penolakan dari budaya dan agama terhadap kontrasepsi.
Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), , menjelaskan tentang situasi keluarga berencana saat ini di Indonesia.
“Selama masa pandemi Covid-19 terjadi penurunan akses terhadap layanan fasilitas kesehatan. Hal yang harus kita cermati terkait kondisi ini yaitu dampak terdekatnya, terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan yang presentasinya hampir mencapai 17,5%.”
Dr. Hasto menambahkan bahwa BKKBN berkomitmen untuk mencapai tujuan Family Planning 2020 (FP 2020) dalam menjamin akses ketersediaan kontrasepsi yang berkualitas dan terus memberikan informasi dan edukasi terkait kesehatan reproduksi dan kontrasepsi kepada masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, BKKBN memandang penting kemitraan dengan berbagai pihak.
Bertepatan dengan Wordl Contraception Day yang diperingati setiap tanggal 26 September, BKKBN bersama PT Bayer Indonesia kali ini mengangkat tema penting terkait pentingnya percepatan akses informasi dan kontrasepsi untuk pemberdayaan perempuan di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Saat Haid Dilarang Menggaruk Kulit Karena Bakal Stretch Mark, Ini Penjelasan Ahli
Angel Michael Evangelista, Presiden Direktur PT Bayer Indonesia dalam sambutannya mengatakan,”Di Hari Kontrasepsi Sedunia hari ini, Bayer Indonesia meluncurkan program edukasi dan akses kontrasepsi bagi 25.000 perempuan petani dan istri petani di Banten.