Istri Pasien Covid-19 di Surabaya yang Melumuri Nakes dengan Tinja Ditangkap Polisi, Fakta Hukum dan Medisnya Kuat

Baju petugas medis yang kena lemparan kotoran manusia oleh istri seorang pasien.

Baju petugas medis yang kena lemparan kotoran manusia oleh istri seorang pasien.

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), penularan virus corona antar manusia sering terjadi dalam kontak dekat, yakni sekitar 1,8 meter.

Penyebaran dari orang ke orang ini terjadi terutama melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan dari air liur ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, mirip dengan bagaimana influenza dan patogen pernapasan lainnya menyebar.

Tetesan ini dapat mendarat di mulut atau hidung orang-orang yang berada di dekatnya atau mungkin terhirup ke dalam paru-paru.

Baca Juga: 6 Makanan Alami yang Meredakan Pendarahan Berlebih Saat Haid

Mereka yang dirawat inap atau diisolasi akan diberikan perawatan untuk melawan gejala-gejala penyakit, selagi sistem kekebalan tubuh mereka memerangi virus.

Apalagi dalam beberapa kasus pasien Covid-19 bisa mengalami pneumonia, sehingga membuatnya membutuhkan alat bantu pernapasan oksigen bahkan sampai seperti ventilator.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Sebabkan Penyakit Mematikan Satu Ini Terabaikan, WHO Khawatir Tahun Depan Lonjakan Drastis Kematian

"Jika seorang pasien menunjukkan gejala [kesulitan] bernapas, mereka [pihak rumah sakit] akan memberi bantuan untuk bernapas. Jika ada tekanan pada organ tubuh, mereka akan mencoba mendukung tubuh untuk meringankan tekanan," kata Prof Ball.

Sehingga seorang pasien yang dinyatakan positif virus corona sebaiknya tidak menolak untuk dikarantina ataupun diisolasi.(*)

Baca Juga: Kabar Gembira untuk Kita Semua, Kulit Manggis Dipercaya Ampuh Tangkal Virus Corona

 #berantasstunting

#hadapicorona