Find Us On Social Media :

Hasil Rapat Terbatas di Istana Prihal Covid-19, 19 Oktober 2020, Menkes Terawan Bikin Kaget Media

Apa yang diucapkan Menkes Terawan usai rapat terbatas dengan Presiden prihal Covid-19, membuat awak media kaget.

GridHEALTH.id - Kemarin, Senin 19 Oktober 2020, di Istana Negara dilangsungkan rapat terbatas prihal Covid-19 bersama Presiden.

Para pejabat yang hadir saat itu tentu sudah bisa kita terka.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kota Bogor Masih Ditemukan Meski Warganya Sudah Taat Pakai Masker, Bima Arya Mengaku Khawatir

Ya, mereka yang hadir adalah Menkes, dr. Terawan Agus Putranto, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Karena rapat terbatas, tidak ada yang tahu seperti apa situasi saat rapat selain mereka.

Baca Juga: Mengejan Terlalu Kencang saat Buang Air Besar, Bahayakah bagi Ibu Hamil?

Begitu juga hasil rapat dan apa saja yang dibicarakan.

Namun, sedikit banyak masyarakat bisa tahu dari apa yang mereka sampaikan usai rapat.

Usai rapat, saat jumpa pers di Istana, kepada awak media disampaikan jika rapat terbatas tersebut membahas prihal antisipasi penyebaran Covid-19 saat libur panjang akhir Oktober 2020.

Baca Juga: Telat Haid Sering Dialami Para Wanita, Berapa Lama yang Normal?

Dalam keterangannya kepada awak media Muhadjir yang memulai dan membuka.

Dari beliau diketahui bahwasanya cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 dan 30 Oktober 2020 tidak dibatalkan.

Denga bahasa lain, lcuti bersama tersebut tetap berjalan, sesuai yang sudah ditetapkan.

Baca Juga: Dikabarkan Meninggal Dunia, Kerabat Hamzah Haz Beberkan Penyakit Mantan Wakil Presiden Era Megawati Soekarnoputri

Tapi ada note dari Presiden mengenai hal ini kepada para peserta rapat terbatas saat itu.

Menurut Muhadjir, Presiden meminta jajarannya untuk mewaspadai dampak libur panjang ini terhadap penyebaran Covid-19.

Supaya lebih jelas dan pas, maka Muhadjir meminta para pejabat lain yang saat itu hadir dan mendapat note dari Presiden ikut memberikan penjelasan.

Baca Juga: Kelebihan Protein Hewani Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Saat itu Muhadjir memberi kesempatan bicara pertama ke Mendagri, karena ini berkaitan dengan maslah kebijakan di masing-masing daerah untuk mengantisipasi libur panjang.

Mendagri Tito lalu menjelaskan soal pentingnya peran kepala daerah dalam mencegah penyebaran Covid-19 saat libur panjang.

Baca Juga: Bukan Barang Gampang, Jokowi Minta Adakan Pelatihan Perlakukan Vaksin Covid-19: 'Saya Minta Libatkan WHO'

Salah satunya adalah dengan mengawasi tempat wisata agar tidak melebihi kapasitas.

"Kemudian yang kedua Bapak Menkes karena ini berkaitan dengan masalah kebijakan-kebijakan kementerian kesehatan sebagai penanggung jawab dalam penanganan masalah Covid-19," kata Muhadjir.

"Dari Pak Menkes, ada?" kata Muhadjir sambil menengok ke arah Terawan.

Baca Juga: Minum Kopi Ada Tekniknya, Supaya Lebih Sehat dan Berkhasiat Bagi Tubuh

"Sudah, cukup," jawab Terawan.

Mendengar hal tersebut, para wak media yang hadir kaget. beberapa awak media saling tengkok dengan kebingungan.

Terakhir, Muhadjir juga meminta Doni Monardo selaku Ketua Satgas Covid-19 untuk memberi penjelasan terkait kondisi terakhir pandemi Covid-19 saat ini.

Baca Juga: Takut Didemo Layaknya UU Cipta Kerja, Jokowi Ingin Rincian Vaksin Covid-19: 'Saya Minta Jangan Tergesa-gesa sampai Nanti Dihantam Isu dan Dipelintir'

Doni Monardo menjelaskan bahwa libur panjang akhir Juli dan pekan ketiga Agustus lalu yang berdampak cukup signifikan pada kenaikan kasus Covid-19.

Oleh karena itu, ia menekankan libur panjang kali ini harus diantisipasi.

Baca Juga: Libur Panjang 28-30 Oktober, Jokowi: 'Jangan Sampai Berdampak pada Kenaikan Kasus Covid-19'

Ia juga kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan secara rutin.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketika Menkes Terawan Memilih Diam meski Diberi Kesempatan Berbicara"