Diabetes dapat mengganggu proses ini, memperlambat pertumbuhan rambut. Menyandang diabetes juga dapat menyebabkan rambut rontok lebih banyak dari biasanya.
Rambut rontok tidak hanya di kepala , juga bisa kehilangan rambut di lengan, kaki, dan bagian tubuh lainnya. Saat rambut tumbuh kembali, pertumbuhannya lebih lambat dari biasanya.
Orang dengan diabetes lebih cenderung memiliki kondisi yang disebut alopecia areata. Dengan alopecia, sistem kekebalan menyerang folikel rambut, menyebabkan bercak rambut rontok di kepala dan di bagian tubuh lainnya.
Jadi jelas diabetes sendiri bisa menyebabkan rambut rontok. Kita juga bisa kehilangan rambut sebagai efek samping stres akibat hidup dengan penyakit kronis, atau dari obat-obatan yang diminum untuk mengobati diabetes.
Beberapa penyandang diabetes juga memiliki penyakit tiroid, yang dapat menyebabkan kerontokan rambut.
Bicaralah dengan dokter jika mengalami gejala diabetes yang mengganggu, termasuk rambut rontok.
Rambut rontok di lengan dan kaki sangat penting untuk dilaporkan karena ini bisa menjadi tanda aliran darah yang buruk.
Jika rambut rontok terkait dengan pengendalian diabetes, kita mungkin perlu menyesuaikan pola makan, gaya hidup, atau obat-obatan untuk menangani gula darah dengan lebih baik.
Setelah diabetes terkendali, kita akan melihat penurunan rambut rontok. Kita akan kehilangan lebih sedikit rambut dan akan menumbuhkan kembali lebih banyak dari rambut yang rontok. (*)
#berantasstunting #hadapicorona