Find Us On Social Media :

Sentuhan Orangtua Menenangkan Sinyal Rasa Sakit di Otak Bayi

Manfaat kontak kulit-ke-kulit antara orangtua dengan bayinya mengurangi rasa sakit pada bayi.

 

GridHEALTH.id - Bayi baru lahir yang menjalani tes darah tusuk tumit (heel prick blood test/HPT) yang menyakitkan memiliki respons yang berkurang terhadap sinyal rasa sakit di otak mereka jika mereka dipegang oleh ayah atau ibunya dengan kontak kulit-ke-kulit, menurut penelitian baru yang diterbitkan pada hari Kamis (22/10/2020).

Untuk diketahui, salah satu pemeriksaan bayi baru lahir yang dilakukan salah satunya adalah HPT.

HPT adalah suatu teknik pengambilan darah melalui tumit bayi yang digunakan untuk memperoleh sampel darah kapiler untuk berbagai tes laboratorium. Pengambilan sampel darah ini tidak akan membahayakan bayi.

Setelah diambil, darah tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk diuji apakah bayi memiliki kelainan bawaan lahir atau tidak.

Hasil uji darah tersebut bisa positif atau negatif. Jika positif itu artinya bayi mengalami kelainan, begitu pun sebaliknya.

Para ilmuwan yang mempelajari aktivitas otak pada 27 bayi berusia 0 hingga tiga bulan karena mereka mengalami memar di tumit akibat tes, menemukan bahwa bayi yang dipegang dalam pakaian atau selimut tidak begitu nyaman, hingga menyarankan sentuhan kulit ke kulit sangat penting.

Baca Juga: Tidak Semua Bayi Perlu Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Ini Alasannya

Baca Juga: Mengenal Efek Samping Obat, Mulai Diare Ringan Hingga Berisiko Nyawa

"Meskipun kami tidak dapat memastikan apakah rasa sakit bayi benar-benar berkurang, temuan kami memperkuat peran penting sentuhan antara orang tua dan bayi mereka yang baru lahir," kata Lorenzo Fabrizi, seorang dokter di University College London yang ikut memimpin penelitian.

"Ketika seorang bayi dipegang oleh orangtuanya dengan kontak kulit-ke-kulit (skin to skin contact), pemrosesan otak tingkat tinggi sebagai respons terhadap rasa sakit berkurang."

Dalam studi yang diterbitkan dalam European Journal of Pain, tim Fabrizi menemukan bahwa respons otak awal terhadap rasa sakit itu sama, apakah sentuhan orangtua itu dari kulit ke kulit, atau melalui pakaian.

Tetapi ketika tusukan tumit menimbulkan serangkaian empat hingga lima gelombang aktivitas otak, kata mereka, gelombang aktivitas selanjutnya berkurang pada bayi yang mengalami kontak kulit-ke-kulit dengan orangtuanya.

"Orangtua dan dokter telah mengetahui selama bertahun-tahun betapa pentingnya perawatan kulit-ke-kulit untuk bayi," kata Judith Meek, seorang dokter UCL yang ikut memimpin penelitian.

Baca Juga: Obat Alami Pereda Asam Urat Buatan Sendiri di Rumah, Mudah dan Murah

Baca Juga: Fakta Menarik, Pilih Memelihara Kucing Ternyata Bikin Cerdas

"Sekarang kami telah dapat menunjukkan bahwa ini memiliki dasar neurofisiologis yang kuat, yang merupakan penemuan yang menarik," pungkasnya.(*)

#berantasstunting #hadapicorona