Find Us On Social Media :

Strategi Jokowi Hadapi Corona di Indonesia; Dapatkan Vaksin Covid-19 dengan Cepat, Jangan Tergesa-gesa Membagikan

Penjelasan Jokowi prihal vaksin Covid-19 di Indonesia

GridHEALTH.id - Semua negara di dunia sedang berlomba bisa memiliki vaksin untuk menangkal virus corona.

Termasuk Indonesia, walau bukan negara adidaya untuk saat ini, tapi tidak mau kalah dengan negara lain, demi rakyatnya kebal dan sukses hadapi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Aneka Bahan Alami nan Dahsyat Ini Rupanya Berkhasiat Mencerahkan Kulit Leher Gelap

Indonesia telah mendatangkan vaksin dari luar negeri, juga tengah memproduksi vaksin buatan lokal.

Karena membuat vaksin sendiri tidak mudah dan cepat, itulah alasan kuat pemerintah untuk mendatangkan vaksin dari negara lain.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Endometriosis, 'Musuh' Perempuan saat Haid

Tapi vaksin yang didatangkan dari negara lain itu pun, diuji kembali di Indonesia.

Setelah lulus uji klinis dan hasilnya baik, juga status halalnya, baru vaksin diberikan kepada masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Vanesaa Angel Memohon Tidak di Penjara Kepada Hakim, Alasannya Harus Berikan ASI ke Buah Hati

Mengenai hal itu dijelaskan Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/10/2020), yang menjelaskan alasan mengapa pemerintah bergerak cepat dalam pengadaan vaksin virus corona Covid-19.

Untuk diketahui, pemerintah saat ini telah melakukan finalisasi pembelian vaksin untuk Covid-19 dari tiga perusahaan produsen vaksin, yakni Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac.

Baca Juga: Studi: Virus Corona Penyebab Covid-19 Bisa Timbulkan Diabetes

Asal tahu saja, vaksin dari ketiga perusahaan itu belum melewati uji klinis fase 3.

Tapi pemerintah tetap mendatangkannya, dengan katalain tetap membelinya.

Alasan ini pun dijelaskan Jokowi. Menurutnya harus cepat dalam hal ini. Kecepatan penting.

"Mengapa perlu kecepatan, karena memang semua negara tengah berlomba-lomba untuk memperoleh vaksin ini secepat-cepatnya.

Baca Juga: Dipenghujung Oktober Luhut Binsar Pandjaitan dengan Bangga; Berhasil Tekan dan Kendalikan Pertumbuhan Covid-19

"Dan kita tahu ini semua memang kejar-kejaran," kata Jokowi dalam rapat terbatas 'Rencana Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi' di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/10/2020).

"Semua mengejar yang namanya vaksin agar warga mereka bisa cepat pulih dan ekonominya bisa bangkit," kata dia.

Baca Juga: Wartawan Salah Satu Profesi yang Akan Mendapatkan Vaksin Covid-19 Pertama

Meski begitu, Jokowi menegaskan bahwa vaksin tersebut baru akan disuntikkan ke masyarakat setelah melalui tahap uji klinis yang benar.

Jadi tidak serta merta vaksin yang dibeli dari negara lain itu langsung dibagikan ke masyaraat.

Tapi diuji terlebih dahulu secara klinis dan halalnya.

Baca Juga: Walau Rasanya Tidak Manis 6 Makanan dan Minuman Ini Tinggi Gula

Jika semua hasil uji baik, dan bisa diberikan untuk rakyat Indonesia, baru vaksin tersebut disebarluaskan ke seluruh masyarakat.

Dengan begitu, vaksin dipastikan efektif menangkal virus Covid-19 serta aman dan tak menimbulkan efek samping.

"Jangan sampai kita tergesa-gesa ingin vaksinasi sehingga kaidah-kaidah saintifik, data-data sains, standar kesehatan ini dinomorduakan. Tidak bisa," kata Jokowi.

Baca Juga: 4 Cara Alami Turunkan Berat Badan Pasca Melahirkan Tanpa Harus Ganggu Produksi ASI

Selain itu, Jokowi menekankan strategi komunikasi publik terkait vaksin juga harus disiapkan dengan baik.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut Kapala Daerah di Jateng yang Sengaja Tiadakan Tes Covid-19; 'Mau Dapat Penghargaan'

Jokowi menugaskan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibantu Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membangun strategi komunikasi ini.

"Dijelaskan komperehensif ke publik mengenai manfaat vaksin dan peta jalan pelaksanaan vaksinasi sehingga tidak terjadi disinformasi dan penyebaran berita hoaks dari berbagai platform di berbagai media yang ada," katanya.

Jokowi juga meminta jajarannya melibatkan organisasi massa keagamaan seperti Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dalam sosialisasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Ditemukan Gejala Aneh dan Tak Lazim Covid-19, Pasien Ini Makan Terasa Seperti Bensin dan Kertas Karton

Ia menilai peran ormas keagamaan sangat penting untuk bisa menjelaskan manfaat vaksinasi ini ke masyarakat.

"Dan meyakinkan umat mengenai kehalalan vaksin," sambungnya.

Adapun pemerintah awalnya menargetkan vaksinasi bisa mulai dilakukan pada November.

Namun Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut kemungkinan vaksinasi Covid-19 molor dari rencana pemerintah. (*)

Baca Juga: 8 Manfaat Biji Ketumbar Dibutuhkan Pria dan Wanita, dan Cara Mengonsumsinya, Waspada Efek Sampingnya

#berantasstunting

#HadapiCorona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Jelaskan Alasan Pemerintah Beli Vaksin Covid-19 yang Belum Lolos Uji Klinis"