GridHEALTH.id - Pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda Indonesia telah membuat sejumlah layanan kesehatan menjadi terhambat.
Salah satunya adalah layanan operasi bibir sumbing.
Baca Juga: 3 Juta Vaksin Berbagai Merek Bakal Tiba di Indonesia, Erick Thohir; 'Itu Bagian Tahap Awal'
Padahal anak yang mengalami bibir sumbing setidaknya harus melakukan operasi rekonstruksi/perbaikan saat usianya memasuki tiga bulan, dan operasi langit-langit di usia 10-11 bulan.
Hal ini dilakukan agar anak pasien bibir sumbing terhindar dari berbagai masalah kesehatan lainnya seperti sulit makan, sulit bernapas, sulit bicara, terkena stunting, hingga masalah sosial di kemudian hari.
Perlu diketahui setiap harinya, sebanyak 540 bayi di dunia terlahir dengan celah bibir dan/atau langit-langit, kondisi kesehatan serius yang berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi.
Baca Juga: Hipertiroid Penyait Langka yang Membuat Seorang Sultan Sekalipun Tidak Bisa Makan Enak
Bibir sumbing pada anak dapat menyebabkan kesulitan makan, bernapas, mendengar, dan berbicara.
Deasy Larasati, Program Director & Country Manager Smile Train Indonesia mengatakan, pada Oktober 2020 ini diadakan kampanye World Smile Day.
"Kami ingin membawa pesan bahwa senyuman, yang biasa kita lakukan sehari-hari adalah sesuatu yang anak-anak ini masih belum bisa lakukan," ujar Deasy seperti dikutip dari siaran pers, belum lama ini.
Smile Train Indonesia telah beroperasi sejak tahun 2002 dan membantu lebih dari 90.000 anak di berbagai daerah di Indonesia yang mengalami masalah kelainan tersebut untuk mendapatkan perawatan celah komprehensif aman, berkualitas, dan konsisten, mulai dari operasi hingga perawatan pasca operasi.
Smile Train Indonesia bermitra dengan ratusan rumah sakit dan tenaga medis profesional di berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga: 8 Cara Membedakan Tanda Awal Kehamilan dan Haid yang Terlambat
Tidak hanya memberikan operasi gratis tetapi juga memberikan pelatihan kepada para perawat dan tenaga medis dalam mendukung perawatan komprehensif bagi anak sumbing bibir dan/atau sumbing langit-langit.
“Situasi pandemi Covid-19 telah menyebabkan tertundanya hampir 3.300 operasi celah bibir dan langit-langit yang didukung oleh Smile Train dan mitra kami," kata Deasy.
Meski harus ditunda, Smile Train Indonesia mengupayakan tetap membantu operasi dapat berjalan meski dalam jumlah terbatas dan protokol kesehatan amat ketat.
Baca Juga: Keputihan saat Hamil Muda Bisa Sebabkan Keguguran? Begini Cara Mengatasinya
"Saat ini kami membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, untuk dapat memastikan bahwa anak-anak ini bisa mendapatkan senyum abadi mereka melalui perawatan yang mereka butuhkan."
"Kami berharap pesan positif ini dapat tersampaikan melalui kampanye World Smile Day, sebagai hari untuk berbagi senyuman dan kasih sayang," kata Deasy Larasati.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona