GridHEALTH.id - Siapa yang tak kenal dengan jerawat?
Benjolan kecil di kulit yang umumnya berisi nanah dan darah ini rupanya kerap menganggu aktivitas seseorang, bahkan menganggu penampilan yang menimbulkan tidak percaya diri.
Baca Juga: Pantangan yang Harus Dipatuhi Perempuan Saat Organ Intim Terasa Gatal
Namun tahukah, ada seacam benjolan yang mirip dengan jerawat namun tumbuh di area genital atau kelamin yang disebut dengan moluskum kontagiosum.
Moluskum kontagiosum atau kerap disebut dengan jerawat kelamin merupakan infeksi virus yang relatif umum pada kulit yang menghasilkan benjolan bulat, kencang, dan tidak nyeri dengan ukuran mulai dari kepala peniti hingga penghapus pensil.
Baca Juga: Dengan Alasan Eksperimen, Seorang Dokter di Rusia Tangani Pasien Covid-19 Tanpa Pakai Masker dan APD
Melansir laman Mayo Clinic, moluskum kontagiosum adalah infeksi yang disebabkan oleh virus pox, sejenis virus cacar air.
Meski sebutannya jerawat kelamin, namun moluskum kontagiosum ini sebenarnya berbeda jauh dengan jerawat.
Moluskum kontagiosum atau jerawat genital menimbulkan benjolan dengan ukuran diameter biasanya kurang dari 0,25 inci (0,7 cm) dan memiliki titik kecil (lesung) ditengah benjolannya.
Umumnya, seseorang yang menderita moluskum kontagiosum tidak merasakan gejala, seperti gatal atau rasa terbakar.
Baca Juga: Khasiat 7 Makanan Sehat Ini Sungguh Dahsyat, Bisa Bikin Otak Anak Cerdas
Baca Juga: Keinginan Jokowi Terkabul, Satgas Sebut Road Map Vaksin Covid-19 dalam Tahap Akhir
Penyakit ini merupakan infeksi virus yang sangat menular dan dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak kulit ke kulit, hubungan seksual, berbagi pakaian, atau hanya dengan menyentuh benda yang disentuh penderita yang terinfeksi.
Moluskum kontagiosum umumnya muncul di bawah permukaan kulit atas (epidermis) dan kulit tipid, seperti lipatan leher depan, lipatan siku, lipatan lutut, bahkan organ intim.
Infeksi virus ini dapat menyerang anak-anak usia 2-10 tahun, bahkan orang dewasa 20-60 tahun.
Kendati demikian, perawatan moluskum kontagiosum sangat berbeda dengan perawatan jerawat.
Baca Juga: 1.590 Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Bandung Sudah Disuntik Dua Kali, Ini Hasilnya
Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin sekaligus CEO Klinik Pramudia, dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, pengobatan penyakit ini hanya bisa dilakukan dengan pengangkatan jaringan menggunakan laser.
"Sekali lagi saya ingatkkan, MK bukanlah jerawat, hanya bentuknya saja yang mirip jerawat. Jadi pengobatannya pun berbeda," jelas Anthony dalam virtual media briefing, Rabu (5/11/2020).
Baca Juga: Masuk Usia Kehamilan 4 Bulan Zaskia Sungkar Kesulitan Buang Air Besar dan Mual Hebat
Terlepas dari itu, meski ada efek perih setelah operasi, namun dokter menyarankan agar pasien moluskum kontagiosum untuk mandi secara teratur.
Anthony mengatakan, mandi dapat menghilangkan jerawat dan menghilangkan penumpukan sisa kulit yang mungkin dapat menyebabkan infeksi baru. (*)
#hadapicorona