GridHEALTH.id - Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa minuman manis dan minuman yang dimaniskan secara artifisial dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi, menunjukkan bahwa mereka yang mengklaim lebih sehat dengan alternatif gula, ternyata tidak sesehat yang dijanjikan.
Dilakukan dengan 104.760 partisipan, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology pada hari Senin (02/11/2020) menunjukkan bahwa diet soda, termasuk minuman dengan pemanis buatan, dapat berdampak negatif pada kesehatan cardio-metabolic.
Dibagi menurut frekuensi dan kadar konsumsi, peserta mengonsumsi minuman manis yang mengandung gula 5% atau lebih atau minuman pemanis buatan dengan pemanis nonnutritif.
Baca Juga: Benarkah Minuman Bersoda Bikin Haid Jadi Lancar? Ini Kata Dokter
Para peserta diminta untuk mengisi tiga catatan diet 24 jam yang divalidasi setiap enam bulan, dan 1.379 dari mereka melaporkan kasus pertama penyakit kardiovaskular mereka, studi tersebut menemukan.
Mereka yang rutin minum minuman tersebut dan merupakan konsumen fanatik, memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke, sindrom koroner akut dan serangan jantung.
"Studi kami menunjukkan minuman yang dimaniskan secara artifisial mungkin bukan pengganti yang sehat untuk minuman gula," kata Eloi Chazelas, penulis utama studi dan anggota Tim Riset Epidemiologi Gizi, dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: 3 Jenis Kontrasepsi Aman Setelah Melahirkan, Tak Mengganggu ASI
Baca Juga: Mengenal Craving, Perilaku Ingin Terus Mengunyah Akibat Kekurangan Gizi
"Data ini memberikan argumen tambahan untuk memicu perdebatan saat ini tentang pajak, pelabelan dan regulasi minuman manis dan minuman yang dimaniskan secara artifisial," tambah Chazelas. (*)
#berantasstunting #hadapicorona