Find Us On Social Media :

Obat Dari Korea Selatan Ini Ampuh Mempercepat Kesempuhan Pasien Positif Corona

Obat dari Korea Selatan diklaim dapat mempercepat pemulihan pasien COvid-19.

GridHEALTH.id - Satu obat antibodi dari Korea Selatan disebut-sebut mampu mempercepat pemulihan pasien virus corona (Covid-19).

Khasiatnya itu diketahui usai dilakukan uji coba tahap awal yang hasilnya menunjukan obat buatan perusahaan Korea selatan, Celltrion Inc itu menunjukkan waktu pemulihan setidaknya meningkat 44 %.

Baca Juga: Pesan Terakhir Gatot Brajamusti, Alasan Mengapa Sakitnya Bisa Merenggut Nyawanya

Alhasil Celltrion dilaporkan berencana meminta persetujuan pengobatan antibodi monoklonal, CT-P59, untuk penggunaan darurat pada akhir tahun ini di Korea Selatan.

Dilansir dari Reuters, Jumat (6/11/2020), uji coba fase pertama global sebelumnya ini melibatkan 18 pasien virus corona dengan gejala ringan.

Hasilnya, 15 peserta yang menerima pengobatan memiliki waktu pemulihan rata-rata 44 % lebih cepat daripada tiga orang dalam kelompok plasebo.

Baca Juga: Pesan Terakhir Gatot Brajamusti, Alasan Mengapa Sakitnya Bisa Merenggut Nyawanya

Baca Juga: Joe Biden Presiden Amerika Terpilih Sosok Ayah Hebat, Terbukti Saat Mengurus Anak Sulungnya yang Sakit Kanker Otak

Sejauh ini, tak ada pasien yang diobati dengan CT-P59 dalam penelitian yang memerlukan rawat inap atau terapi antivirus lain.

Menurut perusahaan, pengobatan tersebut juga dapat ditoleransi dengan baik tanpa masalah keamanan yang signifikan secara klinis.

Bulan lalu, Celltrion mengatakan telah menerima persetujuan peraturan untuk uji klinis sampai fase 3 dari otoritas Korea Selatan.

Baca Juga: Diperpanjang Lagi, Anies Baswedan Berdalih PSBB Transisi Terkendali: 'Jakarta Menuju Aman', Benarkah?

Diketahui untuk menilai efektivitas dan keamanan suatu produk seperti obat maupun vaksin, perlu dilakukannya uji klinis, disamping pengujian pada hewan atau uji pra-klinis.

Menurut Mayo Clinic, uji klinis merupakan tahap akhir dari penelitian yang dilakukan kepada manusia.

Dimana orang yang menjadi sampel bisa sampai ribuan atau puluhan ribu, serta waktu yang dibutuhkan pun tidak sebentar bahkan bisa bertahun-tahun. 

Baca Juga: Dijatuhi 20 Tahun Penjara, Aa Gatot Brajamusti Meninggal Dunia Lantaran Dua Penyakit Mematikan

Kini, mereka merencanakan uji coba fase 2 dan 3 secara global.

Uji coba tahap ketiga akan dilakukan pada sekitar 1.000 pasien virus corona tanpa gejala dan mereka yang telah melakukan kontak dekat dengan pasien Covid-19 di Korea Selatan.

Perawatan dengan menggunakan obat ini ditujukan untuk melawan virus corona dan memblokirnya agar tidak mengunci sel manusia.

Baca Juga: Jadi Daerah Tertinggi Kasus Covid-19, Anies Baswedan Kembali Perpanjang PSBB Transisi Jakarta hingga 22 November

Celltrion mulai memproduksi obat secara komersial pada September 2020.

Angka itu kemungkinan akan bertambah sekitar 1 juta untuk mengantisipasi permintaan di pasar domestik dan luar negeri.

Baca Juga: Hampir Seminggu Rasakan Sakit saat Hamil Muda, Zaskia Sungkar Disarankan Perbanyak Minum Air Putih

Antibodi monoklonal adalah salinan antibodi yang dibuat oleh tubuh untuk melawan infeksi.

Pengembang perawatan antibodi Covid-19 lainnya adalah perusahaan AS Eli Lilly, Regeneron, Roche, dan Novartis.

Sejauh ini belum ada antibodi monoklonal yang disetujui untuk melawan Covid-19.

Baca Juga: 5 Manfaat Minum Kopi Hitam di Pagi Hari, Bisa Cegah Penyakit Jantung

Regeneron tengah menunggu hasil analisis dari regulator kesehatan Amerika Serikat dan berharap segera mendapat izin penggunaan darurat di nagara itu.

Perusahaan mengatakan data uji klinis menunjukkan obat tersebut mengurangi waktu perawatan pada pasien dengan kasus ringan hingga sedang.(*)

Baca Juga: Lagi, Seorang Ayah Tega Membunuh 2 Anaknya yang Masih Balita, Alasannya Depresi Akibat Lockdown

 #berantasstunting

#hadapicorona