Find Us On Social Media :

Makanan Pedas Bisa Mengubah Rasa ASI, tapi Tidak Sebabkan Bayi Mencret

Ajaibta ASI, rasanya bisa berubah-ubah.

GridHEALTH.id - Di masa pandemi Covid-19 ini, Kementerian Kesehatan RI kembali mengingatkan pada setiap orangtua untuk terus mencukupi kebutuhan gizi anak, melalui pemberian ASI eksklusif sejak bayi baru lahir.Berdasarkan penuturan Direktur Gizi Masyarakat Kemenkes, Dr. Rr. Dhian Proboyekti Dipo MA, pemberian ASI Eksklusif dapat mengurangi pengaruh bayi atau anak-anak terpapar penyakit.

Baca Juga: Fakta Olahraga Crossfit, Telah Membunuh Instruktur, Pemilik Tempat Kebugaran dan Artis"Air susu ibu (ASI) sudah dapat mencukupi kebutuhan anak mulai dari usia 0 sampai 6 bulan. Kemudian dilanjut dengan penambahan makanan pendamping ASI (MPASI) sejak usia 6 bulan sampai 2 tahun," ucap Dhian saat dihubungi GridHEALTH.id, Rabu (24/6/2020).ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, khususnya bayi berusia 0-6 bulan, yang fungsinya tidak dapat tergantikan oleh makanan dan minuman apapun.

Istimewanya lagi, rasa ASI bisa berubah-ubah, lo.

Baca Juga: Gisel Akhirnya Pasrah Terhadap Video 19 Detik yang Viral, Bukan Koleksi Pribadi yang Bocor, Gayanya Berbahaya

Seorang konselor ASI dr.  Sarah Audia Hasna mengatakan, ada beberapa makanan yang bisa mengubah rasa ASI.

"Memang beberapa makanan itu bisa memberikan cita rasa pada ASI," ujar dr. Sarah saat dihubungi Nakita.id.

Baca Juga: Dinilai Baik bagi Kesehatan, Tidur Miring ke Kanan Bisa Sebabkan Masalah Kehamilan bagi Ibu Hamil Tua

Tetapi untuk larangan mengonsumsi makanan pedas bagi ibu menyusui, dr. Sarah menyangkalnya. 

"Itu sebenarnya mitos," ujar dr. Sarah.

dr. Sarah menyatakan ibu menyusui boleh mengonsumsi makanan pedas selama perut bayinya tidak bermasalah.

Baca Juga: Jangan Lakukan 4 Kebiasaan Ini saat Hamil Muda! Dampaknya Bisa Bahayakan Kesehatan Janin

Baca Juga: Kesaksian Dokter di Padang yang Menyaksikan Langsung Kematian Pasien Covid-19; 'Saya Ingin Menolong Tapi Saya Sakit Juga'

"Sebenarnya boleh saja ibu menyusui mengonsumsi makanan pedas, selama perut bayinya tidak sensitif atau tidak ada intoleransi terhadap bahan-bahan yang dimakan oleh ibu," jelas dr. Sarah.

dr. Sarah juga menanggapi perihal diare pada bayi yang disebabkan oleh makanan pedas yang dikonsumsi ibu menyusui.

Menurutnya, diare yang dialami bayi bukanlah dari makanan pedas, melainkan infeksi.

"Diare itu sendiri penyebabnya infeksi," jelasnya.

Baca Juga: Belum Terlihat Dampak Libur Panjang, Satgas: 'Kasus Covid-19 Relatif Terkendali', Benarkah?

Baca Juga: Sering Kentut Sebelum Haid Datang, Fluktuasi Hormon Jadi Penyebabnya

Infeksi di sini bisa disebabkan oleh virus, sehingga bukanlah dari makanan pedas yang dikonsumsi oleh ibu menyusuinya.

"Yang paling banyak infeksi virus pada anak. Jadi bukan dari makan pedas itu sendiri," lanjutnya.

Baca Juga: Diabetes Neuropati, Bisakah Disembuhkan? Ini Dia Cara Mengelolanya

Sekali lagi dr. Sarah menyebutkan bahwa tidak masalah bagi ibu menyusui untuk mengonsumsi makanan pedas.

"Jadi gak apa-apa ibu menyusui makan pedas," ujarnya.(*)

Baca Juga: Kabar Baik dari RSD Wisma Atlet, Koordinator Sebut Penurunan Jumlah Pasien Covid-19: 'Belum Terlihat Pengaruh Libur Panjang'

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL

Sebagian artkel ini telah publish di nakita.id, dengan judul; Mitos Atau Fakta? Ibu Menyusui Tidak Boleh Makan Sambel Agar Bayi Tidak Kepedasan, Begini Penjelasannya