"Kita tidak bisa bernegosiasi dengannya atau menutup mata kita dan berharap (virus corona) itu pergi. Ia tidak mengindahkan retorika politik atau teori konspirasi. Satu-satunya harapan kita adalah sains, solusi," kata Tedros.
Komentar tersebut muncul di majelis tahunan utama setelah Covid-19 menewaskan lebih dari 1,25 juta orang dan menginfeksi lebih dari 50 juta jiwa di seluruh dunia sejak pertama kali muncul di Wuhan, China akhir 2019 lalu.
Selain itu, Tedros juga memuji terpilihnya Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat berikutnya. Dia berharap dapat menjalin kerja sama global yang lebih erat untuk mengakhiri pandemi.
"Dalam semangat ini, kami mengucapkan selamat kepada presiden terpilih Joe Biden dan wakil presiden terpilih Kamala Harris dan kami berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan mereka dengan sangat erat," ujarnya.
Biden telah mengisyaratkan bahwa pemerintahannya akan membatalkan keputusan Donald Trump yang menarik AS dari WHO.
"Kita perlu menata kembali kepemimpinan, yang dibangun di atas rasa saling percaya dan akuntabilitas, untuk mengakhiri pandemi dan mengatasi ketidaksetaraan mendasar yang menjadi akar dari begitu banyak masalah dunia," tutur Tedros.
Baca Juga: Himpitan Ekonomi Melanda, Amerika Serikat Menjadi Pengekspor Plasma Darah Teratas di Dunia
Baca Juga: Rutin Memotong Kuku Bayi Hindari Si Kecil dari Penyakit, Ini Caranya
Majelis Kesehatan Dunia yang dilanjutkan pada pekan ini akan berfokus ke lebih dari 60 keadaan darurat kesehatan lainnya yang telah ditangani WHO tahun ini, termasuk wabah campak, Ebola, dan demam kuning.