GridHEALTH.id - Warga dunia mungkin mulai bosan, bahkan muak dengan kehadiran virus corona yang sudah berjalan 8 bulan ini.
Ada negara yang memang menunjukkan tren melandai, namun ada juga yang diterpa gelombang kedua dimana jumlah yang terinfeksi mendekati ribuan setiap hari seperti halnya di Amerika Serikat, India dan Perancis.
Namun Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta semua orang untuk terus memerangi Covid-19.
Tedros memperingatkan meskipun orang-orang mungkin muak melawan pandemi, tapi virus corona tidak bosan.
Dia menuturkan sangat penting bagi semua orang untuk mengikuti sains dan menahan keinginan untuk menutup mata terhadap pandemi.
"Kita mungkin bosan dengan Covid-19. Tapi (virus) itu tidak bosan," kata Tedros seperti dilansir dari AFP, Senin (09/11/2020).
Baca Juga: WHO Merencanakan Skema Asuransi Vaksin Covid-19 Untuk Negara Miskin
Baca Juga: 5 Fakta Paling Populer Tentang Penyakit Diabetes Tipe 2, Wajib Tahu
Tedros memperingatkan bahwa virus itu memangsa kelemahan. "(Virus) itu memangsa mereka yang kesehatannya lebih lemah, tapi ia juga memangsa kelemahan lain seperti ketidaksetaraan, angan-angan, dan ketidaktahuan yang disengaja," ujarnya.
"Kita tidak bisa bernegosiasi dengannya atau menutup mata kita dan berharap (virus corona) itu pergi. Ia tidak mengindahkan retorika politik atau teori konspirasi. Satu-satunya harapan kita adalah sains, solusi," kata Tedros.
Komentar tersebut muncul di majelis tahunan utama setelah Covid-19 menewaskan lebih dari 1,25 juta orang dan menginfeksi lebih dari 50 juta jiwa di seluruh dunia sejak pertama kali muncul di Wuhan, China akhir 2019 lalu.
Selain itu, Tedros juga memuji terpilihnya Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat berikutnya. Dia berharap dapat menjalin kerja sama global yang lebih erat untuk mengakhiri pandemi.
"Dalam semangat ini, kami mengucapkan selamat kepada presiden terpilih Joe Biden dan wakil presiden terpilih Kamala Harris dan kami berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan mereka dengan sangat erat," ujarnya.
Biden telah mengisyaratkan bahwa pemerintahannya akan membatalkan keputusan Donald Trump yang menarik AS dari WHO.
"Kita perlu menata kembali kepemimpinan, yang dibangun di atas rasa saling percaya dan akuntabilitas, untuk mengakhiri pandemi dan mengatasi ketidaksetaraan mendasar yang menjadi akar dari begitu banyak masalah dunia," tutur Tedros.
Baca Juga: Himpitan Ekonomi Melanda, Amerika Serikat Menjadi Pengekspor Plasma Darah Teratas di Dunia
Baca Juga: Rutin Memotong Kuku Bayi Hindari Si Kecil dari Penyakit, Ini Caranya
Majelis Kesehatan Dunia yang dilanjutkan pada pekan ini akan berfokus ke lebih dari 60 keadaan darurat kesehatan lainnya yang telah ditangani WHO tahun ini, termasuk wabah campak, Ebola, dan demam kuning.
Ini juga akan menjadi kesempatan bagi berbagai negara untuk membahas seruan mereformasi WHO dan tanggung jawab negara .
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) Reisa Brotoasmoro mengatakan angka kesembuhan atau recovery rate Covid-19 di Indonesia sudah mencapai lebih dari 82 %.
Karena itu, Reisa menyampaikan ucapan terima kasih kepada dokter dan tenaga medis lainnya yang telah bekerja keras untuk melakukan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, sehingga jumlah kasus sembuh dan selesai isolasi hingga saat ini sudah mencapai lebih dari 350.000 kasus.
"Pemerintah berterimakasih kepada sekitar 29.000 dokter, terdiri dari dokter umum dan spesialis. Menurut data Kementerian Kesehatan, mereka bersama lebih dari 19.600 orang relawan tenaga kesehatan, nusantara sehat, dan internship serta hampir 300 orang relawan ahli teknologi laboratorium medik, yang sudah berjuang tanpa lelah di masa pandemi ini," kata Reisa Brotoasmoro saat menyampaikan keterangan pers secara virtual, Senin (09/11/2020).
Baca Juga: 8 Bukti Saat Diabetes Merusak Kesehatan Tubuh Secara Diam-diam
Baca Juga: Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid yang Benar Sesuai Ajaran Islam
Ia juga kembali berpesan bagi masyarakat untuk disiplin lakukan protokol kesehatan dengan 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. "Praktekkan sebagai satu kesatuan karena 3M itu satu paket," tegas Reisa Brotoasmoro. (*)
#BijakGGL #berantasstunting #hadapicorona