GridHEALTH.id - Penyakit diare masih menjadi masalah global dengan penyebab kesakitan dan kematian yang tinggi di negara-negara berkembang.
Penyakit diare ini biasanya berhubungan dengan konsumsi makanan anak. Biasanya kuman dan virus yang ada di makanan bisa menjadi pemicu diare.
Selain itu, pada musim hujan tentunya risiko banjir akan lebih besar. Air kotor ini bisa saja mencemari air di rumah dan memicu virus yang menimbulkan diare.
Dikutip dari tulisan dr. dr. Kusdwiyono, SpA dari RS Husada Utama yang berjudul ‘Waspadai Diare Pada Anak di Musim Hujan’ (husadahospital.com), agar si kecil tidak terkena diare, ada baiknya selalu menjaga kebersihan si kecil.
Minumlah air mineral yang bersih dan terjamin higienis, selalu bersihkan rumah terutama sehabis hujan, hindari tumpukan sampah di sekitar rumah, dan selalu cuci tangan si kecil setiap mau makan dan setelah buang air.
Anak dapat dikatakan diare jika terjadi peningkatan frekuensi buang air besar (lebih dari 3 kali per hari) disertai dengan perubahan bentuk/konsistensi dari tinja (lebih cair), dapat disertai lendir atau darah.
Baca Juga: Diare Berlangsung Lebih dari 3 Minggu, Waspadai Tanda Diabetes Tipe 2
Baca Juga: Ramai Anjuran #BijakGGL, Penggunaan Gula Kelapa Dinilai Lebih Sehat dari Gula Tebu
Gejala lain yang dapat menyertai penyakit diare adalah demam dan muntah. Jika diare dan muntah terjadi terus menerus dapat menyebabkan anak kekurangan cairan (dehidrasi).