Find Us On Social Media :

Rencana Vaksinasi Covid-19 Pemerintah Diakhir Tahun, Masih Ada 8 Persen Masyarakat yang Menolak

Vaksinasi Covid-19. Masih ada beberapa masyarakat yang menolak rencana pemerintah tersebut.

GridHEALTH.id - Pemerintah indonesia terus mematangkan rencana vaksinasi atau pemberian vaksin virus corona (Covid-19) di akhir tahun 2020 ini.

Vaksin sendiri merupakan produk biologi berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.

Menurut NHS vaksin diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu seperti Covid-19.

Sayangnya meski persenannya terbilang sedikit namun masih ada beberapa masyarakat yang menolak rencana pemerintah tersebut.

Hal itu terlihat dari hasil survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan, bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan WHO beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Studi : Reinfeksi Covid-19 Jarang dan Tidak Mungkin Terjadi Dalam Waktu 6 Bulan

Baca Juga: Dibanderol Mulai dari Rp 200 Ribu, Inilah Kandidat Vaksin Covid-19 yang Konon Hampir 100 Persen Efektif Bnuh Virus Corona

Diketahui survei ini dilakukan untuk mengukur tingkat penerimaan masyarakat terhadap Vaksin Covid-19.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada 19-30 September 2020 terhadap 115 ribu itu respon dari 508 Kabupaten Kota di 34 Provinsi, mayoritas masyarakat Indonesia memang menerima adanya vaksin Covid-19.

Baca Juga: Sehari Jelang Debat Kandidat Seorang Calon Bupati Indramayu Umumkan Positif Covid-19, Penyebabnya Transmisi Lokal

"Hasil survei kita bulatkan 64 % memahami adanya vaksin ini. 27 % sekian persen ragu ragu dan, 8 persen menolak adanya vaksin," kata Sekretaris Eksekutif Itagi Dr Julitasari Sundoro, MSc, MPH dalam diskusi bertajuk Survei Vaksin, Publik Yakin, Jumat, (20/11/2020).

Menurut Julitasari faktor yang membuat adanya masyarakat yang menolak Covid-19 berbeda-beda. Mulai dari tingkat keamanan vaksin hingga kehalalan vaksin.

Baca Juga: Ingat, Imunitas Tubuh Pasien Covid-19 Sembuh Hanya 6 bulan, Vaksin Cukup Diulang 1 Tahun Sekali

"Aceh dan Sumbar misalnya mereka tidak mau karena takut karena kehalalan vaksin. Daerah lainnya takut adanya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)," katanya.

Oleh karena itu untuk pendekatan yang dilakukan berbeda-beda kepada mereka yang menolak adanya vaksin. Tergantung alasan atau faktor yang mempengaruhi penolakan tersebut.

Baca Juga: Salah Satu dari 5 Panca Indra yang Jarang Mendapat Perhatian, Telinga

Untuk mengubah masyarakat yang masih ragu-ragu Julitasari meminta bantuan media untuk terus mensosialisasikan pentingnya vaksin, juga keamanan dan kehalalannya.

"Sementara untuk yang 8 %, yang menolak itu menjadi tugas kami," pungkasnya.(*)

Baca Juga: Waspadai, 6 Situasi yang Menandakan Sudah Terkena Kanker Lambung

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL