Saat hamil, volume darah ibu meningkat hingga 50% untuk memenuhi kebutuhan hemoglobin tersebut. Artinya, ibu hamil memerlukan asupan zat besi lebih dari biasanya.
Laman web Kemetrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyebut, ibu hamil setidaknya memerlukan 800 mg zat besi yang terdiri atas 300 mg untuk janin dan 500 gram untuk membentuk hemoglobin maternal sang ibu.
Secara rinci, ibu hamil membutuhkan asupan zat besi sebanyak 35 miligram perhari pada trimester kedua dan 39 miligram per hari saat trimester ketiga.
Pada ibu menyusui, kekurangan zat besi dapat mengakibatkan peradangan pada kelenjar susu, hingga depresi akibat turunnya energi dan kinerja fisik sang ibu.
Sementara bagi bayi, karena ASI adalah satu-satunya sumber makanan, jika ibu kekurangan zat besi bayi pun akan berisiko anemia.
Sedangkan untuk kebutuhannya, ibu membutuhkan setidaknya 30 – 35 miligramzat besi perhari selama proses menyusui.
Asupan ini ikut meningkat jika ibu menyusui mengalami anemia berat atau pendarahan setelah persalinan.
Baca Juga: Musim Hujan Telah Tiba, Waspadai Risiko Anak Terkena Diare
Baca Juga: Dampak Buruk Terlalu Sering Melakukan Scrub Wajah pada Kesehatan Kulit
Baca Juga: Kebanyakan Gula Atau Kebanyakan Garam, Mana Lebih Berbahaya?
Mencegah anemia pada ibu hamil dan menyusui dapat dilakukan lewat konsumsi makanan dan minuman bergizi. Diantaranya dengan memilih makanan berserat tinggi seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, serta roti dan sereal.