"Sementara analisis lebih lanjut diperlukan, jika suhu rendah merupakan faktor risiko untuk Covid-19, maka musim panas dapat mengurangi tingkat penularan dan infeksi," katanya.
Bahkan peneliti lain, Rachel Baker dan Bryan Grenfell di Princeton Environmental Institute juga menyatakan bahwa iklim panas dapat memperlambat lanju penularan virus corona.
Sehingga beberapa orang disarankan untuk sering-sering berjemur guna mendapat vitamin D yang baik bagi tulang dan membunuh berbagai penyakit.
Baca Juga: Tawarkan Pendaftaran Vaksinasi Covid-19, RS Kena Sentil Satgas: 'Tunggu Arahan Pemerintah'
Suhu rata-rata 0-18 derajat Celcius telah menunjukkan peningkatan yang lebih curam dalam kasus Covid-19 baru per hari dan jumlah total kasus yang dikonfirmasi lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara dengan suhu rata-rata yang lebih tinggi.
Kembali ke minuman dingin, berbagai riset menemukan bahwa minum air es bisa membahayakan kesehatan.
1. Memperburuk kondisi akalasia
Akalasia adalah kondisi yang ditandai dengan terganggunya fungsi tubuh dalam menelan makanan lewat kerongkongan.
Baca Juga: Ini Yang Akan Terjadi Pada Tubuh Jika Kita Berhenti Konsumsi Gula
Kondisi medis ini dapat memunculkan rasa nyeri yang cukup mengganggu. Ditambah lagi, sebuah penelitian juga mendapati bahwa minum air es dapat memperburuk gangguan ini.
Bahkan, gejala nyerinya pun akan semakin terasa setelah mengonsumsi air dingin.
Apabila mengalami penyakit akalasia ataupun kondisi medis yang berdampak pada kerongkongan, kita disarankan untuk minum air hangat.
Sebab, sebuah riset membuktikan bahwa air hangat dapat membantu meredakan gejalanya.
Baca Juga: Ada Pasien Covid-19 Sembuh dengan Minum Minyak Kayu Putih, Benarkah?