Find Us On Social Media :

Hamil dalam Tekanan Mertua, Usia Kehamilan 9 Bulan Meninggal dengan Kondisi Rahim Pecah

Seorang ibu meninggal dunia saat kandungannya usia 9 bulan karena pecah rahim.

GridHEALTH.id - Malang benar perempuan satu ini.

Selama hamil hingga kehamilan sembilan bulan, dalam tekanan mertua.

Baca Juga: Manfaat yang Didapat Saat Bercinta di Pagi Hari Sungguh Dahsyat, Buktikan!

Saat kehamilan sembilan bulan itu pula dirinya meninggal dunia.

Saat akan menyelamatkan bayinya dengan operasi sesar, dokter menemukan fakta rahimnya pecah.

Kejadian tersebut terjadi pada 11 Desember silam.

Menurut Eva.vn yang dilansir Intisari-online.com (12 Desember 2020), perempuan malang tersebut bernama Le Le, yang sudah memiliki satu anak perempuan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Tembus 7 Ribu, Bagi yang Berkerumun Lebih dari 5 Orang Bakal Kena Denda

Karena anak pertamanya perempuan itulah, keluarga suaminya menuntutnya untuk lekas hamil lagi, dan melahirkan anak laki-laki.

Sedihnya lagi ibu mertua Le Le sosok yang patriarkal.

Ibu mertuanya selalu mendesak Le Le segera hamil dan melahirkan anak laki-laki secepat mungkin.

Singkat cerita, Le Le pun hamil. Tapi di kehamilan tuanya, usia sembilan bulan, dirinya mengalami sakit perut yang cukup menyakitkan.

Dia kemudian dibawa ke rumah sakit darurat oleh keluarga dan suaminya, tetapi sudah terlambat.

Baca Juga: Kekurangan Zat Besi Bahaya Laten Bangsa Indonesia, Menciptakan Generasi Emas Bisa Gagal Karenanya

Le Le dipastikan meninggal dunia oleh dokter, saat keluarganya membawanya ke rumah sakit.

Tapi saat itu sang ibu mertua malah meminta dokter untuk membedah perut menantunya, untuk menyelamatkan bayi di dalam perutnya.

Baca Juga: Kabar Gembira, Jakarta Tak Lagi Masuk Daftar Kota Paling Polusi Udara di Dunia!

Nah, saat dokter melakukan tindakan medis sesar untuk mencoba menyelamatkan bayi Le Le, justru menemukan fakta mengejutkan yang membuatnya semakin marah.

Ternyata penyebab kematian Le Le menderita sakit perut adalah karena rahimnya pecah.

Dokter yang melakukan pemeriksaan mengatakan bahwa Le Le hamil terlalu dini, tak lama setelah melahirkan anak pertama.

Baca Juga: Sering Susah Tidur Jadi Pertanda Konsumsi Gula Berlebih, Begini Baiknya

Luka bekasa sayatan dari kehamilan pertama belum sembuh, selain itu Le Le juga terlambat di bawa ke rumah sakit.

Dari berita yang beredar setelah kematian Le Le,  ternyata Le Le hamil anak kedua dalam jarak berdekatan dengan persalinan anak pertama.

Baca Juga: Mukormikosis, Infeksi Jamur yang Dipicu Oleh Covid-19, Bisa Sebabkan Kebutaan

Le Le pun saat itu dalam tekanan psikologis ibu mertuanya. Disebutkan Le Le tinggal di rumah merawat bayinya, dan dikendalikan oleh mertuanya, bahkan tidak keluar rumah selama kehamilannya.

Dari kejadian yang menimpa Le Le, Dokter memberikan pesan kepada perempuan lain, harus menunggu setidaknya 1 tahun untuk hamil kembali.

Baca Juga: Wajib Dipenuhi selama Periode Emas, Kenali 3 Aspek Penting 1000 Hari Pertama Kehidupan

Bagi yang melahirkan dengan operasi caesar harus menunggu setidaknya 2-3 tahun untuk hamil kembali.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL