GridHEALTH.id - Jelang akhir 2020, kualitas udara di ibukota sudah jauh membaik. Berdasarkan pantauan di situs IQAIR, Air Quality Indeks Jakarta siang ini berada di angka 25, masuk kategori bagus.
Faktanya, sepanjang Desember 2020 kualitas udara Jakarta menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding November.
Sepanjang Desember, Air Quality Indeks Jakarta terburuk ada di angka 70, yakni pada 7 Desember. Sementara yang terbaik ada di angka 41 pada tanggal 14 dan 15 Desember.
Kondisi udara Jakarta di Desember berbeda jauh dengan bulan November. Masih dari situs IQAIR, Air Quality Indeks Jakarta sempat menyentuh angka 153 pada 23 November. Dengan angka itu, kualitas udara dianggap tidak sehat.
Ingat dulu saat awal pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pertama pada April, Jakarta masih berada di 5 besar kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Di tahun 2019 Jakarta malah berulang kali jadi kota dengan tingkat polusi terburuk berdasarkan data IQAIR.
Dari data yang dikumpulkan IQAIR pada 2019, ada beberapa hal yang menjadi penyebab utama tingginya angka polusi udara di Jakarta. Penyumbang terbesar adalah asap kendaraan, emisi pabrik, dan pembakaran terbuka.
Baca Juga: 5 Penyebab Tidak Merokok Tapi Terkena Kanker Paru, Perlu Diwaspadai
Baca Juga: Peru Hentikan Program Penyuntikan Vaksin Covid-19 dari China Setelah Ditemukan Gangguan Saraf
"Dengan populasi yang sangat besar, jalanan dipenuhi sepeda motor, mobil, dan truk. Kebanyakan masih belum mematuhi standar dan syarat kendaraan yang ramah lingkungan. Banyak yang masih menggunakan bahan bakar diesel, yang membuat tingginya polutan seperti nitrogen dioksida (NO2) dan sulfur dioksida (SO2)," demikian dikutip dari IQAIR.
Source | : | Kompas.com,gelora.co.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar