FDA mengatakan, pihaknya telah menerima laporan hasil positif palsu dari panti jompo dan layanan perawatan kesehatan lainya.
Dilansir Fox News, Rabu (4/11/2020), FDA memperingatkan bahwa membaca hasil tes, baik sebelum atau setelah dari waktu yang ditentukan dalam instruksi, dapat menunjukkan positif atau negatif palsu.
Baca Juga: Kekurangan Zat Besi Bahaya Laten Bangsa Indonesia, Menciptakan Generasi Emas Bisa Gagal Karenanya
Ini juga merujuk pada ketentuan otorisasi EUA antigen yang menetapkan bahwa laboratorium resmi harus mengikuti petunjuk untuk penggunaan terkait administrasi pengujian dan pembacaan hasilnya.
Selain itu, rapid tes antigen yang tidak disimpan dengan benar sebelum digunakan juga berisiko memberikan hasil yang salah.
Memproses beberapa spesimen sekaligus juga dapat memengaruhi hasil tes karena mungkin menyulitkan untuk memastikan waktu inkubasi yang tepat untuk setiap spesimen.
Baca Juga: Kekurangan Zat Besi Bahaya Laten Bangsa Indonesia, Menciptakan Generasi Emas Bisa Gagal Karenanya
"Berhati-hatilah untuk meminimalkan risiko kontaminasi silang saat menguji spesimen pasien, yang dapat menyebabkan hasil positif palsu," kata FDA memperingatkan.
"Pembersihan ruangan yang tidak memadai, desinfeksi alat yang tidak memadai, atau penggunaan peralatan medis yang tidak tepat seperti tidak mengganti sarung tangan saat menangani pasien berbeda, dapat meningkatkan risiko kontaminasi silang antara spesimen dengan hasil positif palsu berikutnya."
Baca Juga: Kabar Gembira, Jakarta Tak Lagi Masuk Daftar Kota Paling Polusi Udara di Dunia!