Find Us On Social Media :

Fact and Fake Melahirkan dengan Cara Operasi Sesar, yang Dipercaya Banyak Orang Ternyata Hoax

Fakta dan mitos mengenai melahirkan sesar.

GridHEALTH.id - Salah satu metode persalinan yang paling banyak dipertanyakan hingga saat ini adalah sesar.

Persalinan sesar adalah metode persalinan dengan cara operasi di bagian perut.

Baca Juga: 7 Buah Kaya Vitamin C Peningkat Sistem Imun, Ampuh Cegah Covid-19

Karenanya, bayi yang lahir tidak melewati organ intim atau jalan lahir.

Karena itu pula banyak keluhan yang muncul karena metode persalinan ini.

Ada tiga keluhan besar yang menjadi momok ibu yang pernah menjalani persalinan sesar.

1. Merasa kebal dibekas sayatan sesar

Baca Juga: Jenazah Pasien Covid-19 Tertukar, Keluarga Semprot Habis-habisan Tenaga Medis hingga Tak Mau Pakai Peti Mati: 'Kamu Bisa Lihat Enggak!'

Mengenai hal ini, melansir Tabloid Nakita Edisi 815, Dr. Judi Januadi Endjun, SpOG mengatakan,

Seiring penyembuhan luka, 6—12 bulan, rasa kebal akan hilang bersamaan dengan tersambung kembali serabut sarafnya.

Tak perlu risau, rawat saja lukanya dengan baik agar lebih cepat sembuh.

2. Muncul keloid

Untuk hal ini, menurut Judi, bisa disebabkan oleh paparan cairan ketuban, jenis benang jahit yang iritatif, teknik menjahit, juga bakat seseorang dalam reaksi jaringan.

Baca Juga: KPAI Minta Hak Asuh Gempi Pindah ke Tangan Gading, Gisel: 'Maaf Mama Masih Jauh Sekali dari Sempurna Sebagai Orangtua'

Untuk meminimalisasinya, beberapa cara bisa dilakukan, seperti: teknik jahit yang benar, benang jahit yang tidak iritatif, diberikan obat antikeloid, menjaga luka agar tidak iritasi ataupun infeksi yang dapat merangsang terjadinya keloid.

3. Jahitan sesar terbuka

Baca Juga: Jumlah Pasien Meningkat, Pemerintah Provinsi DKI Tambah 3 Rumah Sakit Rujukan Pasien Covid-19

Dalam tiga bulan pertama kondisi jahitan belum sembuh sehingga rawan terbuka. Penyebabnya bisa karena teknik penjahitan yang kurang sempurna, reaksi tubuh yang berlebihan, perawatan luka yang tidak bagus sehingga muncul infeksi, atau ada trauma.

Jahitan yang terbuka di saat belum waktunya dikhawatirkan memunculkan infeksi.

Sebaiknya, sebelum operasi dilakukan, minta dokter menggunakan jenis benang jahit yang berkualitas dan  melakukan yang terbaik.

Baca Juga: Beredar Kabar Vaksin Covid-19 Mengandung Boraks dan Formalin, Benarkah?

Selain tiga permasalahan di atas, ada empat hal yang ditakuti ibu yang akan menjalani persalinan sesar.

Tapi percayalah itu semua, walau banyak diceritakan dan dipercaya masyarakat, hanya mitos belaka.

1. Sekali melahirkan caesar, selamanya akan caesar

Jika tidak ada masalah kesehatan, baik pada ibu maupun pada janin, perempuan yang pernah melahirkan sesar masih bisa melahirkan normal.

Baca Juga: Tetap Bisa Terinfeksi Meski Telah Divaksin Covid-19 Pfizer BioNTech, di Israel Banyak Kejadian Paska Vaksinasi

Tentu dengan pertimbangan, jarak kehamilan, alasan dilakukan operasi caesar sebelumnya, kondisi janin dan ibu, serta riwayat kesehatan ibu.

2. Operasi caesar menunda proses menyusui

Ibu melahirkan sesar bisa memberikan ASI dengan inisiasi menyusui dini (IMD), layaknya ibu mehairkan normal.

Baca Juga: Takut jadi Kelinci Percobaan, Penolak Vaksinasi Covid-19 Gratis Bakal Kena Denda Rp 5 Juta

Ketahuilah, sebagian besar operasi caesar biasanya menggunakan bius sebagian atau epidural yang hanya membuat area pinggang ke bawah mati rasa.

Bius epidural akan membuat bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar boleh langsung ditaruh di dada ibu, untuk melakukan IMD.

3. Gagal menjadi ibu karena tidak merasakan sakitnya melahirkan

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Masih Tunggu EUA dan Kehalalan dari WHO dan MUI, BPOM Larang Disuntikkan

Ibu melahirkan normal maupun caesar sama-sama merasakan sakit.

Bedanya, sakit melahirkan normal terjadi saat proses persalinan, sedangkan sakit melahirkan caesar dirasakan setelah proses persalinan atau setelah efek bius hilang.

Bahkan, ibu yang melahirkan dengan operasi caesar bisa mengalami rasa nyeri yang lebih lama.

Ibu yang melahirkan normal dan caesar pun tetap mengalami nifas, dan memiliki risiko mengalami baby blues syndrome, depresi pascamelahirkan, dan infeksi.

Baca Juga: Bansos Tunai Rp 300 Ribu Bakal Turun, Cek Nama dan Cara Mencairkannya!

4. Bayi yang lahir secara caesar rentan sakit

Kesehatan bayi tidak sepenuhnya bergantung pada pilihan proses persalinan yang dilakukan.

Hal ini dikarenakan ada banyak faktor lain yang juga memengaruhi, mulai dari proses menyusui, imunisasi, hingga gaya dan pola hidup sehat yang dijalani bayi ke depannya.

Jadi jangan asal percaya informasi yang didapat. Cek dulu di GridHEALTH.id, media kesehatan terpercaya untuk mendapatkan informasi yang kredibel.(*)

Baca Juga: Bukannya Kebal Virus Corona, Petugas Medis Ini Justru Alami Malapetaka Usai Disuntik Vaksin Covid-19

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL