Find Us On Social Media :

Update Terbaru Vaksin Merah Putih, Menkes Budi Gunadi Ungkap Perkembangan Positif

Menekes Budi Gunadi memberikan update terbaru vaksin merah putih saat mengikuti rapat bersama DPR RI, Selasa (12/1/2021).

GridHEALTH.id - Program vaksinasi nasional telah dimulai pemerintah Indonesia sejak Rabu (13/1/2020) kemarin.

Dimana pemerintah menargetkan 181 juta penduduk akan menerima vaksin virus corona (Covid-19).

Angka tersebut ditetapkan sebagai syarat agar Indonesia mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok untuk menekan laju pandemi Covid-19.

Baca Juga: Catat, Inilah Jadwal Masyarakat Umum Bisa Mendapatkan Vaksin Covid-19

Dalam pelaksanaannya juga ada 7 vaksin Covid-19 yang digunakan, dimana salah satunya merupakan vaksin produk dalam negeri, yakni vaksin merah putih.

Vaksin merah putih ini pun sempat menjadi pembahasan saat Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin rapat dengan komisi IX DPR RI, Rabu (13/1/2020).

Menurut Menkes Budi Gunadi, update terbaru perkembangan vaksin merah putih cukup positif.

Baca Juga: Kabar Duka di Hari Pertama Vaksinasi, Kasus Covid-19 Kembali Pecah Rekor Tembus 11 Ribu

Dimana saat ini vaksin merah putih masih dalam tahap pertama pengujian atau research dan development.

“Outputnya berupa sitvaksin (bibit), sitvaksin ini rencananyaa kan disubmit ke Bio Farma, optimistisnya kuartal I 2021," ungkap Menkes Budi Gunadi dalam tayangan Youtube TV Parlemen, (13/1/2020).

Setelah bibit masuk, sitvaksin ini kemudian akan melewati proses karakterisasi dan membersihkan bibit.

Baca Juga: Acungkan Jempol, Raffi Ahmad Ungkap Pengalaman Dapat Vaksinasi Perdana: 'Enak, Aman, Ini Aku Kerja Terus'

Proses tersebut, menurut Menkes Budi Gunadi, membutuhkan waktu 3 bulan sampai 6 bulan.

"Kita ambil paling optimis, 3 bulan untuk pembersihan karakterisasi ini. Kemudian bahan baku ini akan siap uji klinis di bulan Juni 2021, yakni uji klinis tahap I, II, dan III," tutur dia.

Proses uji klinis, umumnya membutuhkan waktu 1 tahun-2 tahun. Namun Budi mengaku mengusahakan prosesnya lebih cepat.

Baca Juga: Tak Hadir di Istana, Benarkah Wapres Ma'ruf Amin Tak Akan Dapat Vaksinasi Covid-19?

"Let's say uji klinisnya dipercepat, jadi masing-masing 3 bulan, sehingga perkiraan kami ini akan selesai uji klinisnya di awal kuartal II 2022," jelas dia. Jika sudah ada persetujuan maka vaksin ini siap untuk diproduksi.

Jika ditilik dari sisi medis, suatu produk seperti vaksin memang dapat dikatakan teruji jika telah melewati beberapa tahapan dimulai dari mengindentifikasi zat aktif yang terkandung, menemukan cara kerjanya, melakukan uji praklinis sampai uji klinis.

Baca Juga: Wajib Lewat Proses Skrining, Inilah Orang yang Tak Boleh Disuntik Vanksin Covid-19

Menurut Mayo Clinic, untuk menilai efektivitas dan keamanan produk, perlu dilakukan uji praklinis, yaitu uji coba pada hewan dan uji klinis.

Tahap akhir yang dilakukan kepada pasien manusia.

Serta waktu yang dibutuhkan pun tidak sebentar.(*)

Baca Juga: 14 Kelompok yang Tidak Akan Diberi Vaksin Covid-19 Oleh Pemerintah, Salah Satunya Menderita Darah Tinggi

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL