GridHEALTH.id - Salah satu cara untuk bisa lolos dan merdeka dari pandemi Covid-19, sebuah negara harus mencapai apa yang disebut herd immunity.
Menurut laman Kemkes.go.id, herd immunity ini merupakan situasi ketika sebagian besar orang dalam suatu kelompok telah memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu.
Baca Juga: Beda Sakit Kepala Biasa Dengan Gejala Covid-19, Ini 5 Cirinya
Jadi, apabila kelompok yang rentan terlindungi melalui vaksinasi, maka penularan penyakit di masyarakat pun akan terkendali sehingga kelompok lain pun ikut terlindungi karena transmisi penyakit yang rendah.
Kelompok yang rentan ini masih simpang siur dan para pakar beda pendapat.
Di Indonesia sendiri pemberian vaksin Covid-19, menurut juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, warga usia 60 tahun ke atas tidak diprioritaskan sebagai penerima vaksin pada tahap pertama.
Pemberian vaksin Covid-19 tahap pertama diberikan kepada masyarakat usia 18-59 tahun.
"Tujuan utama pemberiian vaksin Covid-19 pada kelompok umur tersebut, memberikan perlindungan pada kelompok populasi ini karena dia memiliki dua risiko, yakni untuk dirinya sendiri dan membawa penyakit tersebut ke keluarga," ungkapnya
Dalam artikel yang dimuat di Al Jazeera, Rabu (13/1/2021), berjudul "Young people first: Indonesia’s COVID vaccine strategy questioned", ada ahli mengungkapkan pendapatnya mengenai strategi vaksinasi Indonesia.
Baca Juga: Update Terbaru Vaksin Merah Putih, Menkes Budi Gunadi Ungkap Perkembangan Positif
Kim Mulholland, profesor vaksinologi di London School of Hygiene and Tropical Medicine yang berbasis di Universitas Melbourne, mengatakan, Llansia tidak boleh divaksinasi karena belum diikutsertakan dalam uji coba di Indonesia tidak valid.
Seyogyanya kelompok pertama yang divaksinasi haruslah staf medis garis depan dan kemudian orang tua.
Baca Juga: Catat, Inilah Jadwal Masyarakat Umum Bisa Mendapatkan Vaksin Covid-19
Karenanya menurut Mulholland, melihat fakta strategi vaksinasi Covid-19 di Indonesia, “Jika Anda melihat semua penelitian yang dilakukan di setiap negara di dunia, bukti yang banyak menunjukkan bahwa faktor risiko terbesar untuk menjadi sakit parah akibat Covid-19 adalah usia. Bahkan di Indonesia yang memiliki populasi muda, kematian terbanyak adalah orang di atas 60 tahun.”
Selain usia, untuk bisa mendapatkan vaksin Covid-19 yang disediakan pemerintah, bukan dari kelompok berikut ini;
1. Apabila memiliki tekanan darah tinggi atau berdasarkan pengukuran tekanan darah didapatkan hasil >140/90 maka vaksinasi tidak diberikan.
Baca Juga: Kabar Duka di Hari Pertama Vaksinasi, Kasus Covid-19 Kembali Pecah Rekor Tembus 11 Ribu
2. Pernah terkonfirmasi menderita Covid-19.
3. Sedang hamil atau menyusui.
Selengkapnya klik di SINI.
Saat akan disuntik vaksin Covid-19 yang disediakan pemerintah, seseorang harus menjalankan tahapan proses vaksin.
Jika tidak lolos, maka vaksinasi dibatalkan.
Baca Juga: Tak Hadir di Istana, Benarkah Wapres Ma'ruf Amin Tak Akan Dapat Vaksinasi Covid-19?
Tim Dokter Kepresidenan, Kepala RSPAD, Letjen TNI Budi Sulistya membeberkan proses dan tahap vaksinasi Covid-19 di Istana (13 Januari 2020), saat acara penyuntikan vaksin Sinovac perdana kepada Jokowi..Menurutnya, tahap awal pemberian vaksin adalah dengan dilakukannya pengecekan administrasi atau identitas.
Baca Juga: Wajib Lewat Proses Skrining, Inilah Orang yang Tak Boleh Disuntik Vanksin Covid-19Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan secara umum mulai dari tekanan darah, suhu tubuh, riwayat sakit serta penyakit bawaan."Prosesnya adalah tentu harus dilakukan pemeriksaan pre-vaksinasi, kemudian kita lakukan pemberian form consent (formulir persetujuan), kemudian dilakukan pemeriksaan ulang tanda-tanda vital," kata Budi Sulistya.
Setelah disuntik vaksin, menurut dokter Reisa, penerima vaksin harus menunggu selama 30 menit untuk monitoring.
Baca Juga: 14 Kelompok yang Tidak Akan Diberi Vaksin Covid-19 Oleh Pemerintah, Salah Satunya Menderita Darah TinggiHal ini dilakukan untuk mengantisipasi gejala alergi dan memastikan vaksin diterima baik oleh tubuh.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL