Find Us On Social Media :

Dari 10 Vaksin Covid-19 yang Segera Beredar, Respon Imun Produksi Sinovac Low

Vaksin Covid-19 di Indonesia dari Sinovac

GridHEALTH.id - Vaksin Covid-19 saat ini menjadi harapan baru, solusi keluar dari Pandemi Global Covid-19.

Tenyata ada banyak produsen vaksin yang sudah siap merilis produknya.

Malah beberapa produsen sudah merilisnya ke beberapa negara yang membeli.

Baca Juga: Pabrik Vaksin Covid-19 Terbesar Dunia Terbakar, CEO Sebut Amankan Produk AstraZeneca

Salah satunya Indonesia, telah membeli vaksin Covid-19 dari Perusahaan Farmasi Sinovac, China.

Tapi, hingga saat ini WHO belum memberikan rekomendasi vaksin Covid-19 apa yang paling baik untuk digunakan. Walau WHO sudah memberikan ijin kebeberapa produsen vaksin untuk menjual vaksinnya.

WHO sendiri sebenarnya akan memyediakan sedikitnya 2 miliar dosis vaksin corona di seluruh dunia tahun ini.

1,3 miliar dosis untuk negara-negara miskin.

Tapi langkah WHO dengan skema penyiadaan Vaksin Covid-19 Global, COVAX, mendapat kendala. Yaitu, kurangnya dana, karena negara-negara kaya telah memesan vaksin dalam jumlah besar untuk mereka sendiri.

Baca Juga: Bukan Disuntik, WHO Isyaratkan Vaksin Covid-19 Cukup dengan Dihirup Lewat Hidung

Untuk diketahui, sejauh ini WHO baru memberikan izin penggunaan vaksin buatan BioNtech-Pfizer pada akhir Desember tahun lalu.

Vaksin lainnya, melansir Intisari-Online (21 Januari 2021) yang mengutip TribunNews, seperti Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan diproduksi oleh Serum Institute of India (SII), rencananya akan disetujui pada bulan Januari ini atau Februari.

Sebelumnya, kepada Reuters, Kepala Eksekutif SII Adar Poonawalla mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya mengharapkan persetujuan WHO "dalam satu atau dua minggu ke depan."

Baca Juga: Fakta Sejarah Kopi untuk Kesehatan, Mulai dari Disebut Karsinogen oleh WHO Hingga Terbukti Bermanfaat Cegah Kanker

Vaksin AstraZeneca yang dikembangkan bersama Universitas Oxford ini telah diberikan izin penggunaan darurat di Inggris.

Sementara pemberian izin untuk di Uni Eropa dan Amerika Serikat belum.

Program COVAX sendiri memiliki kontrak dengan AstraZeneca dan SII untuk 400 juta dosis, dengan opsi tambahan ratusan juta dosis.

Adapun vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Johnson & Johnson (J&J), - yang memiliki perjanjian tidak mengikat dengan COVAX, direncankanan mendapat persetujuan WHO paling cepat pada Mei atau Juni 2021.

Baca Juga: Hidup Bebas Diabetes? Bisa, Begini Tujuh Tips Cara Menghindarinya

Vaksin Covid-19 produksi Korea Selatan, SK Bioscience, Februari ini sudah mendapat persetujuan WHO.

Sedangkan vaksin corona Cina, Sinovac dan Sinopharm, akan disetujui paling cepat pada Maret 2021.

Baca Juga: Darah Haid Setara Dengan Stem Cell, Dapat Menyelamatkan Nyawa Kelak

Melansir berita Al Jazeera November tahun lalu, ternyata vaksin Covid-19 dari Sinovac China, disebut sebagai vaksin paling lemah jika dibandingkan dengan vaksin lainnya.

Terlihat dari tabel di atas, dari 10 vaksin, Sinovac adalah vaksin paling bawah dalam menimbulkan respon imun. Tidak ada angka, hanya sebutan Low.

Sementara vaksin dengan respon imun tertinggi adalah Pfizer dengan angka mencapai 95 persen.(*)

Baca Juga: Hidup Bebas Diabetes? Bisa, Begini Tujuh Tips Cara Menghindarinya

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL