GridHEALTH.id - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah memperbarui jadwal imunisasi anak usia 0-18 tahun.
Jadwal imunisasi anak tahun 2020 ini sedikit merevisi dari jadwal imunisasi anak tahun 2017.
Baca Juga: Berubah Lagi, Orangtua Wajib Ketahui Jadwal Imunisasi Anak Tahun 2020
Menurut dokter spesialis anak Rumah Sakit Pondok Indah, Dr. dr. Matheus Tatang Puspanjono, Sp.A, tidak ada perubahan drastis mengenai perubahan jadwal imunisasi anak tahun ini.
Dokter Tatang menyebutkan, ada beberapa hal yang melatarbelakangi adanya perubahan jadwal imunisasi tahun 2020.
"Beberapa latar belakang, yaitu situasi dan kondisi saat ini ada perubahan-perubahan, adanya ketersediaan vaksin juga berubah," ujar Tatang dalam acara GridHEALTH Dialogue, Senin (25/1/2021).
Tatang juga menyebutkan, alasan adanya perubahan jadwal imunisasi anak dikarenakan perubahan kebijakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Selain itu, adanya perubahan rekomendasi dari lembaga-lembaga internasional terkait pemberantasan penyakit juga turut melatarbelakangi perubahan jadwal imunisasi anak.
Adapun beberapa jadwal perubahan imunisasi anak terbaru, yaitu:
Baca Juga: Kekuatan Genggaman Tangan Bisa Mendeteksi Risiko Diabetes Tipe 2
1. Hepatitis B
Pada jadwal imunisasi IDAI tahun 2017, imunisasi Hepatitis B (HB) paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir. Sementara, pada jadwal imunisasi terbaru tahun 2020 ini, vaksin HB sebaiknya diberikan segera setelah lahir pada semua bayi sebelum berumur 24 jam.
2. Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV)
IPV dalam jadwal imunisasi 2017, paling sedikit harus diberikan satu kali bersamaan dengan OPV3. Namun pada jadwal imunisasi 2020, bOPV atau IPV selanjutnya diberikan bersama DTwP atau DTP. Jadi, IPV minimal diberikan dua kali sebelum berumur 1 tahun.
3. Bacillus Calmette Guerine (BCG)
Pada jadwal imunisasi 2017, BCG akan optimal jika diberikan di usia 2 bulan. Sedangkan di jadwal imunisasi yang baru, BCG sebaiknya diberikan setelah lahir atau sesegera mungkin sebelum bayi berumur 1 bulan.
4. Difteri, Tetanus, Pertusis (DTP)
DTP dalam jadwal imunisasi yang lama, booster diberikan pada umur 5 tahun. Namun, di jadwal imunisasi terbaru, booster diberikan pada umur 5-7 tahun, atau pada program BIAS kelas 1 sesuai dengan Permenkes No. 12 tahun 2017.
5. Haemophilus Influenzae B (Hib)
Di dalam jadwal imunisasi yang lama, booster Hib diberikan pada umur 15-18 bulan. Sedangkan pada jadwal terbaru, diberikan pada umur 18 bulan bersama DTwP atau DTaP.
6. Pneumokokus
Baca Juga: Kerap Disepelekan, Timbunan Lemak di Perut Ternyata Bisa Picu Diabetes, Akibatnya Fatal
Dalam jadwal imunisasi 2017, jika PCV diberikan pada usia 7-12 bulan, maka diberikan dua kali dengan interval dua bulan. Sementara di usia satu tahun diberikan satu kali. Keduanya juga perlu booster pada usia lebih dari 12 bulan atau minimal dua bulan setelah dosis terakhir. Lalu, pada anak usia di atas dua tahun, PCV diberikan cukup satu kali.
Sedangkan dalam jadwal imunisasi 2020, jika PCV belum pernah diberikan pada umur 7-12 bulan, maka berikan PCV dua kali dengan jarak minimal satu bulan. Kemudian, berikan booster setelah umur 12 bulan dengan jarak minimal 2 bulan dari dosis sebelumnya.
Jika belum pernah diberikan pada umur 1-2 tahun, berikan PCV dua kali dengan jarak minimal dua bulan, PCV13 diberikan satu kali. Lalu pada Program Demonstrasi Imunisasi Pneumokokus Konjugasi Kementerian Kesehatan, PCV diberikan pada umur 2 bulan, 3 bulan, dan 12 bulan.
7. Rotavirus
Vaksin rotavirus monovalen (RV1) dalam jadwal imunisasi 2020 diberikan dua dosis. Dosis pertama diberikan mulai usia 6 minggu, dosis kedua diberikan dengan interval minimal 4 minggu dan dosis kedua paling lambat 24 minggu.
Kemudian vaksin rotavirus pentavalen (RV5) diberikan dalam tiga dosis, dosis pertama pada umur 6-12 minggu, interval antara dosis 4-10 minggu, dan dosis ketiga diselesaikan maksimal pada umur 32 minggu.
8. Influenza
Pada jadwal imunisasi yang lama, imunisasi influenza diberikan pada usia lebih dari 6 bulan. Sedangkan pada jadwal tahun 2020, diberikan mulai umur 6 bulan.
9. Campak dan Rubella
Dalam jadwal imunisasi tahun 2017, pada usia 9 bulan diberikan imunisasi campak. Sedangkan di jadwal terbaru, diberikan vaksin campak rubella atau MR.
10. Japanese Ensefalitis (JE)
Baca Juga: 27 Ribu Tenaga Kesehatan Batal Divaksin, Menkes Budi: 'Orang Indonesia Itu Enggak Sehat'
Vaksin JE di jadwal imunisasi tahun 2017 diberikan mulai umur 12 bulan. Sedangkan, di jadwal terbaru tahun 2020, vaksin JE diberikan mulai umur 9 bulan.
11. Varisela
Vaksin varisela dalam jadwal imunisasi tahun 2017 diberikan setelah usia 12 bulan, terbaik pada usia sebelum masuk sekolah dasar. Apabila diberikan pada usia lebih dari 13 tahun, perlu dua dosis dengan interval minimum 4 minggu.
Sementara dalam jadwal imunisasi 2020, varisela mulai diberikan pada usia 12-18 bulan. Pada umur 1-12 tahun diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Pada umur 13 tahun atau lebih diberikan 2 dosis dengan interval 4 sampai 6 minggu.
12. Hepatitis A
Pada jadwal imunisasi yang lama, hepatitis A diberikan mulai umur 2 tahun, dua kali dengan interval 6-12 bulan. Sedangkan pada jadwal terbaru tahun 2020, diberikan mulai umur 1 tahun dan dosis kedua diberikan setelah 6 bulan sampai 12 bulan kemudian.
13. Dengue
Baca Juga: Donna Agnesia: Awalnya Pilek dan Pusing, Saat PCR Ternyata Positif Covid-19
Pada jadwal imunisasi 2017, vaksin dengue diberikan pada usia 9-16 tahun dengan jadwal 0, 6, 12 bulan. Sementara di jadwal terbaru ditambahkan prasyarat, yakni jika diberikan pada anak umur 9-16 tahun yang pernah dirawat dengan diagnosis dengue dan dikonfirmasi dengan deteksi antigen (rapid dengue test NS-1 atau PCR ELISA), atau IgM antidengue. Bila tidak ada konfirmasi tersebut, maka dilakukan pemeriksaan serologi IgG antidengue untuk membuktikan apakah pernah terinfeksi dengue.
Itulah 13 perubahan jadwal imunisasi anak tahun 2020 yang wajib diketahui para ibu dan orangtua. (*)
Baca Juga: Fakta Posisi Tidur Ibu Hamil Bisa Sebabkan Bayi Lahir Meninggal Dunia
#berantasstunting #bijakGGL #hadapicorona