"Kalau misalnya 0,5 cc kita bikin 1 cc, itu berbeda. Jadi kalau dari imunologi, sistem imun tidak bisa kita paksa menerima 1 cc. Malah efek samping yang bisa muncul," kata Iris.
Sementara itu, berdasarkan SK Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19, ada beberapa dosis dan frekuensi penyuntikkan vaksin Covid-19, yaitu:
- Vaksin Sinovac. Vaksin Sinovac disuntikkan 2 kali dengan rentang jarak penyuntikkan 14 hari (0,5 ml per dosis).
- Vaksin Sinopharm. Vaksin Sinopharm disuntikkan 2 kali dengan rentang jarak penyuntikkan 21 hari (0,5 ml per dosis).
- Vaksin AstraZeneca. Vaksin AstraZeneca disuntikkan 1 atau 2 kali dengan 0,5 ml per dosis. Bila dua kali disuntikkan maka rentang penyuntikkannya selama 28 hari.
- Vaksin Novavax. Vaksin Novavax disuntikkan 2 kali dengan 0,5 ml per dosis. Rentang penyuntikkan selama 28 hari.
- Vaksin Moderna. Vaksin Moderna disuntikkan 2 kali dengan 0,5 ml per dosis. Rentang penyuntikkan selama 28 hari.
- Vaksin Pfizer. Vaksin Pfizer disuntikkan 2 kali dengan rentang jarak penyuntikkan 28 hari (0,5 ml per dosis).
Baca Juga: Tes GeNose Jadi Syarat Perjalanan Jarak Jauh, Yakin Cara Kerjanya Tidak Tularkan Covid-19?
Itulah alasan mengapa Presiden Jokowi akan kembali mendapatkan vaksinasi Covid-19 kedua kalinya. (*)
#hadapicorona