Find Us On Social Media :

Jokowi Bakal Vaksinasi Covid-19 Kedua, Padahal Sudah Disuntik 2 Minggu Lalu, Mengapa?

Jokowi akan menerima vaksinasi covid-19 kedua.

GridHEALTH.id - Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan mendapat vaksinasi Covid-19 kedua kalinya pada Rabu (27/1/2021) pukul 09.40 WIB.

Hal ini terlihat dalam kartu vaksinasi Covid-19 miliki Presiden Jokowi yang diunggah dalam Instagram pribadinya.

Baca Juga: Berselang Dua Minggu, Jokowi Akan Kembali Disuntik Vaksin Covid-19 untuk Kedua Kalinya Besok

"Pada kartu vaksinasi Covid-19 atas nama saya ini tercantum jadwal pemberian suntikan vaksin berikutnya yaitu 14 hari dari sekarang."

"Kartu yang akan diberikan kepada semua orang yang divaksinasi ini sekaligus pengingat agar tepat waktu menjalani vaksin kedua," tulis Jokowi, Rabu (13/1/2021) lalu.

Baca Juga: Harganya Lebih dari Setengah Juta, Masker Emas Sekali Pakai Buang Milik Nagita Slavina Jadi Sorotan: Satu Orang Boleh Beli Satu Kotak

Padahal diketahui, Jokowi telah mendapat vaksinasi Covid-19 pada 2 minggu lalu, tepatnya Rabu (13/1/2021).

Lantas, mengapa Jokowi harus kembali disuntik vaksin Covid-19 lagi?

Menurut Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PP Peralmuni) Iris Rengganis mengatakan suntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac harus dilakukan dua kali agar dapat memastikan vaksin tersebut efektif dalam membentuk antibodi.

Iris mengatakan, proses penyuntikkan vaksin Covid-19 tidak dapat dilakukan dalam satu kali dengan menggunakan dua dosis sekaligus.

Baca Juga: Hasil Studi: Siklus Menstruasi Bisa Mempengaruhi Kualitas Tidur

Menurutnya, suntikan vaksin Covid-19 harus dilakukan secara bertahap.

"Pembentukan pertama karena ini vaksin mati, dia butuh dua kali vaksin supaya antibodinya bisa sekaligus. (Pembentukan) sistem imun tidak bisa (disuntik) dua dosis sekaligus," jelasnya dalam konferensi pers, Senin (11/1/2021).

Apabila dua dosis vaksin dijadikan satu kali penyuntikkan di waktu yang sama, dikhawatirkan dapat menimbulkan efek samping.

"Kalau misalnya 0,5 cc kita bikin 1 cc, itu berbeda. Jadi kalau dari imunologi, sistem imun tidak bisa kita paksa menerima 1 cc. Malah efek samping yang bisa muncul," kata Iris.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Nyaris Sejuta, Satgas: 'Mungkin Butuh 5 Tahun, Kita Melihat Akhir Pandemi dan Mulai Hidup Normal'

Sementara itu, berdasarkan SK Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19, ada beberapa dosis dan frekuensi penyuntikkan vaksin Covid-19, yaitu:

  1. Vaksin Sinovac. Vaksin Sinovac disuntikkan 2 kali dengan rentang jarak penyuntikkan 14 hari (0,5 ml per dosis).
  2. Vaksin Sinopharm. Vaksin Sinopharm disuntikkan 2 kali dengan rentang jarak penyuntikkan 21 hari (0,5 ml per dosis).
  3. Vaksin AstraZeneca. Vaksin AstraZeneca disuntikkan 1 atau 2 kali dengan 0,5 ml per dosis. Bila dua kali disuntikkan maka rentang penyuntikkannya selama 28 hari.
  4. Vaksin Novavax. Vaksin Novavax disuntikkan 2 kali dengan 0,5 ml per dosis. Rentang penyuntikkan selama 28 hari.
  5. Vaksin Moderna. Vaksin Moderna disuntikkan 2 kali dengan 0,5 ml per dosis. Rentang penyuntikkan selama 28 hari.
  6. Vaksin Pfizer. Vaksin Pfizer disuntikkan 2 kali dengan rentang jarak penyuntikkan 28 hari (0,5 ml per dosis).

Baca Juga: Tes GeNose Jadi Syarat Perjalanan Jarak Jauh, Yakin Cara Kerjanya Tidak Tularkan Covid-19?

Itulah alasan mengapa Presiden Jokowi akan kembali mendapatkan vaksinasi Covid-19 kedua kalinya. (*)

#hadapicorona