GridHEALTH.id - Korea Utara (Korut) hingga kini menyatakan diri belum ada kasus Covid-19 di negaranya.
Walau demikian, pihak pemerintah Korut tidak tinggal diam prihal vaksin Covid-19.
Baca Juga: Akhirnya Virus Corona Masuk ke Korut, Kim Jong Un Terapkan Lockdown Pertama Kalinya
Menurut Jurnalis DailyNK, Jang Seul Gi, dalam artikelnya dengan judul 'North Korea begins human testing of its own COVID-19 vaccine' menuliskan jika Korea Utara telah memulai pengujian vaksin Covid-19 pada manusia yang sedang dikembangkan negara tersebut
Pusat Penelitian Industri Biologi Universitas Kim Il Sung, dilaporkan menangani penelitian besar tentang pengembangan vaksin Covid-19 Korut.
Uji klinis Fase 1 dan Fase 2 telah selesai, Uji klinis Fase 3 saat ini sedang berlangsung pada pasien yang diduga Covid-19.
Pengembang vaksin di negara tersebut menggunakan pengetahuan manufaktur yang dicuri melalui "aktivitas peretasan" yang dilakukan akhir 2020.
Menurut berita, Otoritas Korea Utara baru-baru ini membuat "organisasi peretasan" baru yang didedikasikan untuk mencuri informasi tentang COVID-19, termasuk teknologi pengembangan vaksin.
Organisasi baru itu bernama Bureau 325 dan beroperasi di bawah Biro Umum Pengintaian sambil menerima perintah langsung dari Komite Pusat.
Baca Juga: Klaim Bisa Kendalikan Covid-19, Kini Jokowi Minta Terapkan Karantina Wilayah hingga Lingkup RT/RW
Mengenai hal tersebut, Mun Chong Hyun, kepala ESTsecurity Security Response Center (ESRC), mengatakan kepada Daily NK, ada serangan peretasan Korea Utara yang terus-menerus dan terkonsentrasi pada perusahaan farmasi Korea Selatan sejak sekitar awal Oktober tahun lalu.
Ternyata tidak sampai disitu yang dilakukan Korut. Menurut The Wall Streat Journal (2 Desember 2020), Peretas Korea Utara telah menargetkan setidaknya enam perusahaan farmasi di AS, Inggris, dan Korea Selatan yang menangani perawatan Covid-19.
Targetnya Johnson & Johnson dan Novavax Inc, yang berbasis di Maryland, yang keduanya bekerja pada vaksin eksperimental, kata orang-orang itu.
Tiga perusahaan Korea Selatan Genexine Inc., Shin Poong Pharmaceutical Co. dan Celltrion Inc., yang pernah menguji obat Covid-19 dalam uji klinis sebelumnya.
Baca Juga: Positif Covid-19 Meski Sudah Divaksin, Ahli Biologi Mokuler: Alasannya Karena Disuntik di Bahu
Korea Utara juga mencoba menginfiltrasi AstraZeneca PLC yang berbasis di Inggris, yang vaksinnya dikembangkan bersama dengan Universitas Oxford, dan telah terbukti 90% efektif.
Malah Reuters menyebut, peretas Korea Utara telah mencoba membobol sistem AstraZeneca.
Baca Juga: Disuntik Vaksin Covid-19 Kedua, Raffi Ahmad Kena Sindir Jokowi: 'Meskipun Sudah Divaksin...'
Menurut Reuters (1 Desember 2020), Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan mengatakan, wabah Covid-19 di Korut tidak dapat dikesampingkan.
Sebabnya negara itu memiliki perdagangan dan pertukaran orang-ke-orang dengan China - sumber pandemi - sebelum ditutup.
Seperti ditulis Reuters, Microsoft mengatakan bulan lalu ada dua kelompok peretas Korea Utara telah mencoba masuk ke jaringan pengembang vaksin di banyak negara, tanpa menentukan perusahaan yang menjadi target.
Baca Juga: Mutasi dan Varian Virus Tantangan Menghadapi Pandemi Covid-19, WHO
Baca Juga: Jangan Lagi Makan Alpukat Dicampur Gula, Apalagi Susu Kental Manis, Manfaatnya Bisa Hilang Seketika
Malah NIS mengatakan pekan lalu mereka telah menggagalkan upaya Korea Utara untuk meretas pembuat vaksin COVID-19 Korea Selatan.
Terlepas dari upaya itu, kata seorang analis AS pada Selasa, mengutip dua sumber intelijen Jepang yang tidak disebutkan namanya, China telah memberikan vaksin virus corona eksperimental klepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan keluarganya.
Mungkin karena hal itu Harry Kazianis, seorang ahli Korea Utara di lembaga pemikir Center for the National Interest di Washington, mengatakan Kims dan beberapa pejabat senior Korea Utara telah divaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Yuk, Konsultasikan Program Keluarga Berencana Lewat Telemedicine
Tapi tidak jelas perusahaan mana yang telah memasok kandidat obatnya kepada Kims dan apakah itu terbukti aman, tambahnya.
Namun banyak hali menyangsikan jika Korea Utara menggunakan vaksin Covid-19 eksperimental China.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL