Menurut Bloomberg, penumpang dalam penerbangan dari Changchu ke Beijing diuji untuk Covid-19 melalui swab hidung dan dubur setelah pejabat mengetahui bahwa seseorang di dalam penerbangan tersebut berasal dari daerah berisiko tinggi.
Alex Wang, 21 tahun, mengatakan kepada VICE World News bahwa ia menjalani dua kali usap dubur pada bulan September di sebuah hotel karantina setelah kembali dari Australia ke kampung halamannya, Weihai, yang terletak di provinsi timur Shandong.
Baca Juga: Sering Tes Swab Lewat Hidung, Benarkah Berdampak Buruk pada Kesehatan Otak dan Tubuh?
"Awalnya saya malu," kata Wang tentang proses tersebut, yang katanya melibatkan dua perawat dan berlangsung beberapa detik.
"Tapi saya mengerti negara itu berada di bawah tekanan untuk mencegah waba," tambahnya.
Namun tak bisa dipungkiri, banyak warga Tiongkok sangat menentang metode baru yang invasif tersebut.
Weibo, platform media sosial Tiongkok, baru-baru ini melakukan jajak pendapat tentang penggunaan usap dubur, dan 80% responden mengatakan mereka "tidak dapat menerima" teknik tersebut.
Baca Juga: Universitas Trisakti Perlihatkan Hasil Tes Covid-19 Menggunakan GeNose, Ini Hasilnya