Find Us On Social Media :

Vaksin Covid-19 Pfizer Kembali Memakan Korban, 3 Orang di Singapura Alami Efek Samping Parah Usai Disuntik

Vaksinasi vaksin Covid-19 pfizer kembali memakan korban.

GridHEALTH.id - Penyuntikan vaksin virus corona (Covid-19) produksi Pfizer-BioNTech dikabarkan kembali memakan korban.

Kali ini tiga orang di Singapura dikabarkan mengalami efek samping parah usai menerima suntikan vaksin Pfizer.

Hal disampaikan langsung oleh Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) pada Kamis (28/1/2021) kemarin.

Baca Juga: Usai Inggris, Kini Ada Varian Baru Corona dari Afrika Selatan, Tak Mempan Meski Disuntik Vaksin Covid-19

Menurut MOH ketiga orang tersebut berusia 20-an dan 30-an.

Dimana mereka mengalami efek samping parah dan juga langka.

Terlebih jika tidak ditangani dengan baik bisa mengancam jiwa.

Dalam keterangannya MOH menyebut ketiga relawan vaksinasi itu mengalami yang dinamakan anafilaksis.

Yakni gejala reaksi alergi yang sangat parah dan bisa mengancam nyawa jika tidak segera diatasi dengan benar.

Menurut Mayo Clinic, anafilaksis bisa mengancam nyawa, karena terjadinya penyempitan saluran pernapasan.

Baca Juga: Jokowi Bakal Vaksinasi Covid-19 Kedua, Padahal Sudah Disuntik 2 Minggu Lalu, Mengapa?

Sementa itu, MOH mengatakan para relawan awalnya sesak napas, bibir bengkak, pusing, ruam kulit, dan juga sesak tenggorokan setelah menerima suntikan vaksin Pfizer.

Ketiga orang ini langsung ditangani dokter segera setelah menunjukan gejala efek samping.

Adapun penerima vaksin corona di Singapura akan dipantau selama 30 menit setelah divaksinasi.

Untungnya, ketiga orang ini telah sembuh total setelah dirawat selama sehari di rumah sakit.

Namun mereka tidak akan lagi menerima dosis kedua vaksin, yang dijadwalkan tiga pekan setelah menerima dosis pertama.

MOH menyatakan lebih jauh bahwa tiga penerima vaksin ini memiliki sejarah alergi yaitu alergi musiman atau rhinitis dan alergi terhadap kerang.

Baca Juga: Berhasil Amankan 600 Juta Vaksin Covid-19, Menkes Budi: 'Malaysia Marah-marah, Indonesia Negara Terbelakang Dapat Vaksin'

Akan tetapi tidak ada yang memiliki sejarah anafilaksis. MOH melarang siapapun yang memiliki sejarah anafilaksis untuk menerima vaksin Covid-19.

Disisi lain, insiden ini dikategorikan sangat langka karena hanya 2,7 kasus dari total 110.000 dosis vaksin yang telah disuntikan di Singapura.

Angka ini sama dengan kasus efek samping yang dilaporkan di dunia.

Baca Juga: Jauh Lebih Murah, Tes Covid-19 Saliva Bakal Gantikan Swab PCR, Pasien Cukup Meludah Tanpa Perlu Colok Hidung dan Tenggorokan

Direktur Pelayanan Kesehatan MOH Profesor Kenneth Mak mengatakan anafilaksis adalah salah satu dari efek samping vaksin Pfizer namun sangat langka terjadi.

Sama seperti vaksin-vaksin lain, akan ada sekelompok kecil penerima yang mengalami gejala efek samping alergi parah, Mak menyampaikan.

Pemerintah Singapura menargetkan 5,7 juta warga Singapura, Permanent Resident, dan pemegang izin tinggal jangka panjang akan selesai divaksinasi paling lambat akhir tahun ini.

Vaksinasi akan diberikan gratis kepada kelompok warga di atas dan bersifat sukarela namun sangat direkomendasikan.(*)

Baca Juga: Menkes dan Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Jadikan Vietnam Sebagai Contoh Lockdown Indonesia

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BjakGGL