Find Us On Social Media :

Hasil Investigasi Ilmuwan WHO Dinilai Mengecewakan, Amerika yang Paling Getol Menuding China Justru Santai

Pakar dari China dan tim ilmuan WHO saat mengunjungi Rumah Sakit Wuhan Tongji, pusat wabah virus corona di Hubei, China, 23 Februari 2020.

GridHEALTH.id - Seperti kita tahu, sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, terlebih melanda Amerika Serikat, negara adidaya satu ini paling getol menyalahkan China.

Sudah banyak tudingan yang dilayangkan pemerintah Amerika Serikat kepada China.

Salah satunya adalah kebocoroan di laboratorium biologi China, tepatnya di Wuhan, dimana asal mula pandemi virus corona dimulai.

Baca Juga: Pembunuhan Bayi Sadis Berencana, Dipaksa Minum Campuran Minyak Rambut, Asam Jawa dan Gula Merah

Aneka teori konspirasi pun banyak bermunculan dari negara Amerika Serikat prihal virus corona.

Hingga akhirnya Amerika Serikat mendesak WHO untuk tegas terhadap China.

WHO pun pada awal 2021 ini melakukan penyelidikan di China.

Penyelidikan tersebut adalah sebuah investigasi yang dilakukan oleh 10 tim ilmuan WHO dari berbagai negara.

Hasil investigas tersebut pun sudah ada.

Tapi rupanya segera setelah hasil penelitian tim WHO dirilis, hasilnya mengecewakan banyak pihak.

Baca Juga: Ahli Epidemiologi UI Tunjukan Cara Kendalikan Covid-19 di Indonesia: 'Wabah Mulai Terkendali di September 2021'

Pada pada Selasa (9 Februari 2021), mereka telah gagal menemukan sumber di balik virus corona baru yang telah menewaskan lebih dari 2,3 juta orang di seluruh dunia.

Bahkan tim WHO menyatakan, hipotesis tentang kebocoran virus corona dari laboratorium di Wuhan "sangat tidak mungkin".

Padahal Departemen Luar Negeri AS di bawah pimpinan Mike Pompeo saat Pemerintahan Trump adalah pendukung utama teori kebocoran laboratorium di Wuhan, sebagai penyebab pandemi Covid-19.

Prihal hasil investigasi WHO, Amerika Serikat di bawah pemerintahan Joe Biden menyatakan, Departemen Luar Negeri AS sedang menunggu temuan lengkap dari WHO.

Baca Juga: Bisa Dijerat 5 Tahun Penjara, Kemenkes Tegaskan: Crazy Rich Helena Lim Bukan Tenaga Kesehatan, Hanya Menaruh Saham Saja

"Saya pikir daripada terburu-buru membuat kesimpulan yang mungkin dimotivasi oleh hal lain selain sains, kami ingin melihat ke mana data itu membawa kami, ke mana sains itu membawa kami, dan kesimpulan kami akan didasarkan pada itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.

"Kami jelas mendukung penyelidikan (WHO) ini," katanya kepada wartawan, Selasa (9 Febriari 2021), seperti dikutip Channel News Asia.

Lain lagi dengan Pompeo saat Donald Trump menjadi Presiden. Menurutnya ada upaya awal China untuk menyembunyikan kasus dan tidak sepenuhnya mengesampingkan bahwa virus corona baru dilepas dengan sengaja.

Baca Juga: Tenang, Pemerintah Bakal Beri Dana Posko Penanganan Covid-19 di RT/RW selama PPKM Mikro

Dalam temuan yang dirilis lima hari sebelum Presiden Joe Biden dilantik, Departemen Luar Negeri AS menyatakan, Amerika Serikat sadar bahwa sebelum wabah massal itu terjadi, beberapa peneliti di Institut Virologi Wuhan jatuh sakit dengan "gejala yang konsisten dengan Covid-19 dan gejala musiman penyakit biasa."

Tapi bagi Price, temuan yang dirilis 15 Januari 2021 "sangat jelas bahwa itu tidak meyakinkan, tidak memberikan kepercayaan pada satu teori di atas yang lain."

"Saya pikir dengan jelas, orang China, setidaknya sampai saat ini, tidak menawarkan transparansi yang kami butuhkan, dan yang sama pentingnya untuk kebutuhan komunitas internasional, sehingga kami dapat mencegah pandemi semacam ini terjadi lagi," kata Price.(*)

Baca Juga: Epidemiolog Tak Setuju PPKM Mikro Dilakukan, 'Bisa Jadi Bom Waktu'

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL

 

Artikel ini telah publish di Intisari-online.com, dengn judul; AS yang Paling Getol Ingin Usut Asal usul Virus Corona, Rupanya Tanggapan Biden Hanya Begini Saat Tahu Hasil Temuan Tim WHO di Wuhan yang 'Mengecewakan'