GridHEALTH.id – Selain kecintaan terhadap drama dan musik Korea (K-pop), masyarakat Indonesia juga menyukai mi instan Korea, yang disebut ramyeon (ramyun)
Dari segi rasa, memang jauh berbeda karena ramyeon lebih pedas dari mi instan Indonesia, dan tekstur mi juga lebih kenyal.
Rasa pedas khasnya berasal dari bumbu gochujang, yakni chili paste dari fermentasi kacang kedelai, cabai, bubuk beras ketan dan garam. Pedasnya tak sama seperti cabai rawit. Ada rasa kecut serta gurih dari fermentasi kedelai ini.
Perbedaan lainnya adalah cara memasak, yaitu saat memasukkan bumbu. Di Indonesia, bumbu akan dituangkan ke piring terlebih dahulu, baru kemudian mi yang sudah matang diaduk di sana.
Tapi, di Korea justru kebalikannya. Bumbu dimasukkan terlebih dahulu ke air mendidih. Alasannya adalah agar kuah dapat lebih terasa bumbunya.
Setelah memasukkan bumbu, baru mi direbus hingga matang. Di Korea, saat merebus mi instan, panci harus ditutup dengan alasan agar lebih cepat matang.
Baca Juga: Cara Bijak Supaya Mi Instan Menjadi Sehat untuk Dikonsumsi, Coba Deh
Baca Juga: Statistik WHO, Kanker Payudara Paling Sering Terjadi Secara Global
Setelah beberapa menit, tutup dibuka dan mi harus diaduk dengan cara diangkat-angkat menggunakan sumpit. Tujuannya adalah memberi “udara” ke mi supaya lebih kenyal lagi.