Sebelumnya, diyakini masalah tidur pada orang yang didiagnosis dengan Alzheimer hanyalah gejala penyakit tersebut.
Tetapi bukti yang berkembang bahwa masalah tidur mungkin berperan dalam perkembangan kondisi tersebut.
Penulis utama Dr Rebecca Robbins berkata: "Temuan kami menjelaskan hubungan antara kurang tidur dan risiko demensia."
Robbins dan kawan-kawan kemudian menegaskan pentingnya upaya untuk membantu individu yang lebih tua mendapatkan cukup tidur setiap malam.
Rekan seniornya, Profesor Charles Czeisler mengatakan temuan itu menunjukkan betapa pentingnya tidur bagi kesehatan otak.
Baca Juga: Gejala Kanker Lambung, Awalnya Sering Dikira Mirip Sakit Maag
Baca Juga: Korea Tak Hanya Drama dan Musik, Mi Instannya Juga Jadi Favorit
"Data ini menambah bukti bahwa tidur penting untuk kesehatan otak dan menyoroti kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut tentang kemanjuran meningkatkan kualitas tidur dan mengobati gangguan tidur pada risiko penyakit Alzheimer dan kematian," kata Czeisler. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL