Find Us On Social Media :

Konon Berikan Kekebalan Seumur Hidup, Epidemiolog Minta Vaksin Nusantara Buatan Terawan Dihentikan: 'Sebaiknya Tidak Didanai Pemerintah'

Epidemiolog Minta Vaksin Nusantara Buatan Terawan Dihentikan

Menurut Pandu, Vaksin Nusantara yang mengandung vaksin dendritik, sebelumnya banyak digunakan untuk terapi pada pasien kanker, yang merupakan terapi yang bersifat individual. 

Vaksin dendritik tersebut diberikan untuk imunoterapi kanker, bukan karena setiap orang diberi jumlah sel dendritik, tetapi karena setiap orang sel dendritiknya bisa mendapatkan perlakuan yang berbeda-beda.

"Jadi, sebenarnya sel deindritik untuk terapi bersifat individual, dikembangkan untuk terapi kanker. Sehingga tidak layak untuk vaksinasi massal," tegas Pandu. 

Baca Juga: Banjir di Masa Pandemi Covid-19, Ini Cara Cegah Penularan Virus Corona di Tempat Pengungsian

Selain Pandu, Ahli Biomolekuler dan Vaksinolog, Ines Atmosukarto berpandangan bahwa Vaksin Nusantara datanya diduga belum terlihat.

Data uji klinis I belum terlihat dan belum di-update ke data uji klinis global. 

Padahal dikabarkan, Vaksin Nusantara kini tengah memasuki uji klinis kedua.