Setiap ibu hamil diwajibkan mengetahui rhesus diri sendiri dan pasangan.
Pasalnya, perbedaan faktor rhesus dapat membahayakan keselamatan janin dalam kandungan.
Berdasarkan laman National Heart, Lung, and Blood Instiitue, kasus ibu hamil dan bayi yang memiliki rhesus berbeda disebut dengan ketiidakcocokan rhesus atau rhesus incompatibility.
Kondisi ini terjadi jika seorang ibu hamil memiliki Rh-negatif, sedangkan bayinya Rh-positif.
Baca Juga: Chalazion Serupa dengan Bintitan tapi Bisa Membuat Penglihatan Kabur
Saat hamil, darah dari bayi bisa masuk ke aliran darah ibu hamil, terutama saat melahirkan.
Jika ibu hail dengan Rh-negatif dan bayi lahr dengan Rh-positif, tubuh ibu hamil akan bereaksi terhadap darah bayi sebagai zat asing.
Tubuh ibu hamil akan membuat antibodi (protein) melawan darah Rh-positif bayi.
Antibodi ini dapat melewati plasenta dan menyerang sel darah merah bayi.
Hal ini dapat menyebabkan anemia hemolitik pada bayi.