Ketidakcocokan Rh biasanya tidak menimbulkan masalah selama kehamilan pertama.
Namun, pada wanita yang sudah pernah melahirkan sebelumnya, hal ini bisa berdampak buruk. Bayi seringkali lahir sebelum banyak antibodi berkembang.
Selain itu, ada beberapa kemungkinan yang terjadi jika ibu hamil mengalami ketidakcocokan RH, yaitu:
Baca Juga: Diklaim Berhasil Tekan Laju Kasus Covid-19, Jokowi Perpanjang PPKM MIkro hingga 8 Maret 2021
- Persalinan lebih awal (prematur), ibu hamil mungkin mengalami perdarahan atau trauma perut (misalnya, dari kecelakaan mobil) selama kehamilan.- Kehamilan ektopik (hamil di luar rahim), keguguran, atau aborsi yang dipaksakan.- Transfusi darah yang tidak sesuai atau transplantasi sel induk darah dan sumsum.- Suntikan atau tusukan dengan jarum atau benda lain yang mengandung darah Rh-positif.
Meski demikian, ketidakcocokan Rh dapat dicegah dengan imunoglobulin Rh, selama obat diberikan pada waktu yang tepat.
Namun, begitu ibu hamil telah membentuk antibodi Rh, obat tidak akan membantu lagi.
Oleh karena itu, wanita yang memiliki darah Rh-negatif harus diobati dengan imunoglobulin Rh selama dan setelah setiap kehamilan atau setelah kejadian lain yang memungkinkan darahnya bercampur dengan darah Rh-positif.