Studi baru ini "menarik dan penting," kata Marianne J. Legato, MD, seorang profesor kedokteran klinis di Kolese Dokter dan Ahli Bedah Universitas Columbia di New York City dan pendiri dan direktur Kemitraan untuk Kesehatan Wanita di Universitas Columbia.
"Jika benar bahwa kolesterol bervariasi dengan siklus menstruasi wanita, maka prosedur pengobatan apapun yang sedang dilakukan wanita tersebut harus disesuaikan," katanya.
Baca Juga: 10 Kebaikan Air Kelapa Muda Untuk Berbuka, Aman Untuk Pasien Diabetes
Baca Juga: Waspadai Rambut Rontok Pada Anak Akibat Gangguan Penyakit Alopecia Areata
"Ini adalah lebih banyak bukti bahwa kita tidak dapat menggunakan laki-laki sebagai norma saat mengembangkan titik batas dan standar perawatan," katanya. "Kita harus mempelajari wanita secara langsung." (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL