Find Us On Social Media :

Desa Kembar, Dihuni Oleh Puluhan Manusia Kembar, Tertua Usia 50 Tahun

Desa kembar, yang penduduknya banyak yang kembar identik

GridHEALTH.id - Desa kembar ini hanya sekedar julukan pada sebuah desa desa di Indonesia.

Mendapat julukan seperti itu karena penduduk desa ini banyak yang kembar.

Alias lahir kembar identik.

Penduduk kembar identik di desa yang tertua, tercatat usianya sudah 50 tahun.

Sedangkan paling muda, usianya tiga tahun.

Baca Juga: Ditinggal Suami Semenjak Hamil, Ini Kisah Pilu Wanita di Kupang Lahirkan Sendiri Bayi Kembar 3

Nah, yang membuat banyak orang penasaran, mengapa banyak lahir manusia kembar di desa ini.

Menurut kaca mata ilmiah, berdasarkan penelitian kelahiran manusia kembar sudah terjadi sejak 1980. Saat itu peningkatannya meningkat sekitar 78.

Adapun faktor lahirnya anak kembar, bisa disebabkan oleh;

Baca Juga: Bayi Rentan Terinfeksi Covid-19 dari Orangtuanya, Buktinya Sudah Terjadi Pada Bayi Kembar Ini

1. Genetika

2. Usia

Perempuan berusia di atas 30 tahun lebih cenderung mengandung anak kembar. Hal ini terkait dengan kadar hormon perangsang folikel (FSH).

FSH sendiri bertanggung jawab atas perkembangan sel telur di dalam ovarium sebelum dilepaskan. Hormon ini biasanya meningkat seiring bertambahnya usia.

Perubahan hormon yang terjadi saat Anda mendekati menopause dapat mendorong tubuh melepaskan lebih dari satu sel telur selama ovulasi.

Jika dua atau lebih sel telur berhasil dibuahi, Anda mungkin perlu mempersiapkan dua kebutuhan bayi sekaligus.

3. Tinggi badan

Baca Juga: Hampir 10 Tahun Menikah dan Tak Memikirkan Masalah Momongan, Artis Cantik Ini Dikabarkan Hamil, Anak Kembar?

Wanita yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata tampaknya cenderung lebih mudah untuk memiliki anak kembar.

Sebuah studi tahun 2006 menemukan bahwa angka kembar lebih tinggi pada wanita yang memiliki tinggi rata-rata 164,8 cm.

4. Berat badan

Perempuan yang kelebihan berat badan juga memiliki peluang lebih tinggi untuk hamil anak kembar secara alami.

Secara khusus, kemungkinannya paling tinggi jika indeks massa tubuh (BMI) Anda di atas 30.

Di sisi lain, BMI di bawah 18,5 menunjukkan penurunan tingkat memiliki anak kembar.

Baca Juga: Diharuskan Istirahat Total, Irish Bella Tetap Tunaikan Ibadah Umroh Meski Kandungannya Lemah

5. Ras

Etnis juga berpengaruh pada kemungkinan kehamilan kembar. Penelitian menunjukkan, sanita Afrika Amerika memiliki peluang lebih tinggi untuk hamil anak kembar daripada wanita Kaukasia.

Tetapi wanita Asia dan Hispanik memiliki peluang yang lebih rendah untuk memiliki anak kembar dibandingkan kelompok lain.

6. Pola makan

Satu studi yang diterbitkan di The Journal of Reproductive Medicine 2006 menyebutkan, apa yang dimakan dapat memengaruhi kehamilan kembar hingga lima kali lebih mungkin.

Penelitian ini menyebut, perempuan yang mengonsumsi produk hewani, terutama produk susu, mungkin mengonsumsi faktor pertumbuhan insulin ekstra.

Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Stres hingga Tak Bisa Tidur Urus Anak Kembarnya, Ini Tips yang Bisa Dilakukan

7. Hamil saat menyusui

Wanita yang hamil saat menyusui lebih cenderung hamil kembar daripada wanita yang tidak.

Selain itu, kehamilan kedua dan seterusnya meningkatkan peluang kehamilan kembar. Alasannya tidak sepenuhnya jelas, tapi kemungkinan hamil kembar meningkat jika Anda pernah hamil sebelumnya.

Adapun penyebab banyaknya manusia kembar yang menjadi penduduk di Desa Jonggrangan jadi karena pengaruh genetik.

Hal itu masuk akal, sebab di desa yang terletak di Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tersebut, terdapat puluhan pasang orang kembar yang jumlahnya semakin banyak sejak 2000-an.

Menurut Kepala Desa Jonggrangan, Sunarna, menerangkan keberadaan orang kembar identik maupun dampit sudah ada sejak lama.

Baca Juga: Sempat Geger Akibat Hamil 1 Jam karena Angin Masuk ke Organ Intim, Sosok Pria yang Menghamili Terkuak hingga Diseret ke Kepolisian

Namun mulai dikenal publik sekitar tahun 2000.

"Itu keturunan, alami. Sudah ada dari dulu. Mulai booming-nya itu tahun 2000," kata dia di Klaten, Jawa Tengah, Senin (22 Februari 2021), melansir Kompas.com.

"Tidak ada cerita dari simbah-simbah dulu. Kayaknya alamiah. Tidak ada cerita," ungkap Sunarna.

Jumlah orang kembar di desa ini paling banyak berada di RW 001 Dukuh Jonggrangan.

"Adik saya juga kembar. Namanya Ari Wibowo dan Ari Nugroho. Yang membedakan adik saya satunya punya siwil. Sampai sekarang tidak dioperasi sebagai ciri khas untuk membedakan," ungkap dia.

Baca Juga: 6.689 Perusahaan Tertarik Mengikuti Program Vaksin Gotong Royong yang Harganya Ditetapkan Pemerintah

Tapi anehnya, Meski sudah berkeluarga, kata Sunarna, belum ada orang kembar di Desa Jonggrangan yang memiliki keturunan kembar.

"Sementara ini belum ada yang punya anak kembar," kata dia.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL