Kabar baiknya adalah setelah 28 hari vaksinasi, data menunjukkan tidak ada kematian di antara peserta yang telah menerima vaksin Johnson and Johnson dan tidak ada yang dilaporkan masuk rumah sakit karena infeksi virus corona pascavaksinasi.
Sayangnya, FDA belum bisa menilai ketahanan efektivitas vaksin ini lewat dari dua minggu setelah divaksin.
Menurut analisis FDA, vaksin Covid-19 buatan Johnson & Johnson ini dinilai aman. Efek samping yang dialami oleh para partisipan uji klinis cenderung ringan, yakni nyeri di lokasi suntikan, sakit kepala, kelelahan dan sakit otot.
Ada juga partisipan yang mengalami ruam usai disuntik vaksin, meski mayoritas efek samping yang disebutkan menghilang dalam dua hari.
Kemudian, tidak ada partisipan yang dilaporkan mengalami reaksi alergi serius usai mendapatkan vaksin ini.
FDA memang mencatat bahwa jumlah kasus pengentalan darah dan dengung di telinga pada kelompok partisipan yang mendapat vaksin, lebih tinggi dibanding kelompok yang mendapat plasebo.