Diketahui ekstrak ganja yang digunakan untuk memulihkan kondisi pasien Covid-19 tersebut adalah cannabidiol (CBD oil).
CBD oil merupakan senyawa nonintoksikasi yang diekstrak dari tanaman ganja.
Para peneliti yang dipimpin oleh Dr. Moshe Yeshurun tersebut memutuskan menguji CBD oil pada pasien Covid-19 setelah melihat keberhasilan ekstrak ganja dalam memulihkan infeksi pada pasien yang telah menjalani transplantasi sumsum tulang.
Pasien yang menerima transplantasi sumsum tulang berisiko mengalami komplikasi, jika sel yang ditransplantasikan dari donor mengidentifikasi penerima sebagai benda asing.
Hal itu bisa memicu reaksi yang mengarahkan sel yang disumbangkan untuk menyerang pasien yang menerima transplantasi.
Yeshurun dan timnya menemukan, CBD oil meminimalkan risiko itu.
"Setelah memberikan minyak ganja, kami melihat penurunan tanda-tanda infeksi dan ini pasti mendorong dan memberikan dasar untuk melanjutkan penelitian," kata Dr. Iliya Kagan, Kepala Unit Perawatan Intensif Rabin Medical Center tentang studi terbaru terhadap pasien Covid-19.