Kagan mengatakan, setelah diberikan CBD oil, penurunan kondisi beberapa pasien, yang semuanya dalam kondisi serius, berhenti.
"Meskipun masih terlalu dini untuk menentukan dengan pasti bahwa itu adalah hasil dari ganja," ujar dia, seperti dilansir The Jerusalem Post.
Menurut Kagan, Rabin Medical Center sekarang merekrut pasien Covid-19 untuk berpartisipasi dalam studi yang lebih luas untuk mengeksplorasi efek CBD oil dan apakah itu akan mendukung temuan awal yang optimistis.
Baca Juga: Sah Dijadikan Obat Medis oleh PBB, BNN Masih Sebut Ganja Sebagai Narkoba
Sementara itu jika ditilik dari sisi medis, ganja memang memiliki reputasi yang bermacam-macam dalam dunia kesehatan baik karena manfaatnya maupun bahayannya.
Diketahui tanaman ganja sendiri mengandung lebih dari 500 jenis zat kimia.
Namun terdapat satu komponen utama, yaitu CBD oil, merupakan komponen ganja yang disebut bisa memberikan manfaat untuk kesehatan.
Baca Juga: Sah Dijadikan Obat Medis oleh PBB, BNN Masih Sebut Ganja Sebagai Narkoba